Hujan Petir akan Berlangsung di Timika Sepekan Depan, Penerbangan Berpotensi Delay

Forecaster, William Titahena saat menjelaskan prakiraan cuaca di ruang kerjanya, Kamis (2/12/2021). (Foto: Yonri/Seputarpapua)
Forecaster, William Titahena saat menjelaskan prakiraan cuaca di ruang kerjanya, Kamis (2/12/2021). (Foto: Yonri/Seputarpapua)

TIMIKA | Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Mimika, Papua mengimbau warga untuk antisipasi cuaca sejak hari ini, Kamis (2/12/2021) hingga Rabu, minggu depan.

“Kalau untuk kondisi cuaca ke depan, wilayah Timika masih ada potensi hujan, jadi dari hari ini tanggal 2 sampai hari rabu depan, potensi hujan masih ada,” terang Forecaster BMKG Mimika, William Titahena di ruang kerjanya, Kamis pagi.

Cuaca yang kurang bersahabat ini, kata Willi, diperkirakan akan sering terjadi di jam 14.00 hingga 18.00. Hujan itu akan disertai dengan thunder storm (badai petir) di langit Timika dan sekitarnya.

Ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap penerbangan di Timika. Pesawat akan sedikit mengalami kesulitan saat mendarat (landing).

‘Untuk penerbangan berpengaruh sekali, sebelum-sebelumnya juga penerbangan selalu delay, kemarin (Selasa) sempat sampai jam setengah 8 kalau tidak salah, sampai jam itu traficnya habis. Landing yang sangat berpengaruh,” terangnya.

Kondisi ini menurutnya masih prakiraan. Karena pada kondisi biasanya, cuaca selalu berubah-ubah.

“Kan kita lihat biasa di Timika satu hari hujan, satu hari tidak. Tapi sekali hujan itu lebat disertai petir juga, jadi itu pengaruh dari La Nina. La Nina masih aktif di wilayah Indonesia,” terangnya.

Selama fenomena La Niña berlangsung di Indonesia, suhu permukaan laut di sepanjang timur dan tengah Samudera Pasifik yang dekat atau berada di garis khatulistiwa akan turun 3° hingga 5° C dari suhu normal.

“Sebenarnya di timika ini hujannya di bulan kemarin itu, Juni, Juli, Agustus. Tapi dia bergeser ke September, Oktober, November sampai sekarang. Itu ada kaitannya dengan La Nina,” terang Willi.

“Jadi La Nina dari 2020 awal sampai sekarang masih berpengaruh. Sampai 2022 awal pun masih berpengaruh, itu menurut dari persnya BMKG pusat. Jadi aktif di wilayah Indonesia, di Timika dampaknya,” tambahnya.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan keadaan radar cuaca milik BMKG. Radar yang tidak bisa dipaksakan bekerja, menghambat kinerja BMKG Mimika untuk memberi peringatan dini terhadap potensi cuaca yang berpengaruh terhadap penerbangan.

Meski begitu, dikatakan Willi, pihaknya terus melakukan komunikasi terhadap pihak penerbangan. Terlebih kepada pilot pesawat yang akan landing ke Timika.

penulis : Yonri
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *