Ibu Hamil Perlu Lakukan ini untuk Cegah Anak Stunting

Hamil Tua, Sebaiknya Hindari Tidur Telentang
Ilustrasi

TIMIKA | Data terbaru Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika menunjukan stunting pada anak terus meningkat.

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Mimika, Lenni Silas mengatakan, tahun 2018
kasus stunting di Mimika terbilang tinggi mencapai 840 kasus, tahun 2019 menurun namun tidak signifikan, yakni 725 kasus dan kembali naik di 2020 menjadi 741 kasus.

Untuk mencegah stunting pada anak, Lenni meminta para ibu hamil memperhatikan asupan makan.

Dijelaskan tidak ada pembatasan untuk ibu Hamil dalam mengkonsumsi makanan karena kebutuhan nutrisi dua kali lipat dari ibu yang tidak mengandung.

“Karena ada janin yang perlu disuplai makanan oleh ibu selama anak di dalam kandungan,” jelas Lenni, Jumat (16/7/2021).

Ibu hamil juga diingatkan untuk tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang bisa mengganggu kehamilan dan tidak ada indikasi medis atau alergi.

“Saya rasa makanan apapun (diluar makanan yang berbahaya), sebab keanekaragaman makanan itu penting bagi ibu hamil karena ketika tidak mendapatkan dari makanan tertentu zat gizi mungkin dari makanan lain bisa didapatkan,” katanya.

Ibu hamil harus memperhatikan pola makan seimbang seperti karbohidrat yakni nasi, kemudian protein dari lauk pauk, lemak dari kacang-kacangan, vitamin dan mineral.

“Jadi angka kecukupan dari ibu hamil itu perlu dicukupi sehingga kebutuhan ibu dan bayi terpenuhi,” ujarnya

Ketika bisa memenuhi kebutuhan ibu dengan baik maka percaya bahwa bayi yang dilahirkan ibu akan normal dan sehat.

Dimana kata dia, bayi yang normal adalah dengan berat diatas 2500 gram.

“Kalau lahir dibawah itu berarti lahir dengan berat badan dibawah rata-rata, jadi kemungkinan bayi tersebut mengalami stunting atau membawa stunting,” ungkapnya.

Namun ada beberapa bayi yang meskipun lahir dibawa normal bisa sehat dan bertumbuh dengan baik, jika saat sudah lahir diberikan asupan gizi melalui ASI eksklusif serta makanan yang sehat pula.

Selain itu, ia pun menganjurkan agar para ibu tidak memberikan susu kental manis kepada bayi yang baru berusia 0 – 6 bulan.

“Susu kental manis tidak dianjurkan yah untuk bayi 0-6 bulan, karena bayi membutuhkan ASI, susu kental manis itu untuk ibunya saja, kalau anak itu dapatnya dari ASI jadi ibunya yang perlu makan-makanan bergizi untuk mencukupi kebutuhan anaknya melalui ASI tersebut,”tuturnya.

penulis : Kristin Rejang
editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *