JAYAPURA | Klaster Kota Jayapura menolak menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2021 mendatang.
Ketua Sub PB PON Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano mengatakan, penolakan itu dikarenakan tidak ada keterbukaan soal anggaran oleh Panitia Besar PON XX Papua.
BTM panggilan akrabnya menilai ketidakterbukaan PB PON soal Rencana Kerja Anggaran (RKA), padahal klaster Kota Jayapura menjadi salah satu kluster yang akan mempertandingkan 16 cabang olahraga.
Bahkan BTM mengakui tidak terbuka RKA milik PB PON sejak dilakukannya rapat bersama tiap bidang bersama Sub PB Kota Jayapura.
“Empat hari bahas RKA, mereka simpan mati tidak terbuka, ada yang bawa kertas sepanggal. Bagaimana ini event besar, artinya kalau terbuka RKAnya, kita bisa tahu mana yang sudah ditangani dan dilelang oleh PB PON, mana yang di geser ke Kota Jayapura, kita kerjakan. Mereka takut kita tau RKA nya itu,” kata BTM ketika dikonfirmasi awak media, Senin (24/05/2021).
“Harus transparan anggarannya, lalu kita buat rinciannya sesuai dengan anggaran yang dibutuhkan karena ada 15 venue dan 16 cabor dipertandingkan. Harusnya rapat 4 hari itu sudah clear ini bagaimana, mereka tidak ikut rapat, tapi RKA tidak terbuka,” tambahnya.
Bahkan BTM mengungkapkan tidak bisa lagi menambah dari APBD Kota Jayapura jika ada kekurangan yang dialami PB PON. Pasalnya sudah sekitar Rp195 miliar telah di potong untuk penyelenggara PON.
“Sudah 3 tahun ada potongan Rp65 miliar untuk PON dan penanganan Covid-19. Kita sudah habis-habisan ini, makanya PB PON harus terbuka ke klaster penyelengga PON ini, jangan tertutup. Saya lihat tidak ada komunikasi ke sub klaster, dan tidak kompak kepada kita, itu bagaimana karena mau test event dan segala macamnya,” pungkasnya.
- Tag :
- Bank Himbara,
- Dagomes Lein,
- Transaksi ATM
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis