Sementara, klinik dan rumah sakit itu tentang medis atau klinis dimana disitu ada fungsi-fungsi dokter spesialis.
Pelaku perjalanan kata dia bukan orang sakit. Tetapi harus dijaring dan diatur oleh puskesmas.
“Supaya ketika sakit diketahui IgG atau antibodi reaktif, ada langkah-langkah selanjutnya,” tuturnya.
“Kasus positif dari anti gen reaktif di klinik atau rumah sakit dan akhirnya jadi kasus ditemukan oleh petugas kami, itu ditemukan dari klinik-klinik swasta,” ungkapnya.
Yang paling disesalkan ialah apotik juga menyediakan itu, padahal apotik bukan fungsi medis tetapi hanya penunjang medis.
“Apotik tes kalau positif, apotik kasih apa? Kasih obat untuk sembuh? Kan tidak,” kesalnya.
Ia mengaku sedang memanggil klinik-klinik dan apotik yang bersangkutan untuk mempertanyakan tentang pelayanan pemeriksaan rapid test yang dilakukan.
“Kami akan memanggil, pertanyaan kepada klinik kalau anda menemukan pelaku perjalanan reaktif anda bikin apa?” tuturnya.
“Kami fikir akan berkoordinasi dengan PTSP untuk kemudian ijinnya dicabut aja. Sudah pasti (ada sanksi),” tambahnya.