Karena proposal itu belum ada jawaban, kata Aiptu Tanjung, AU kemudian mendatangi Kantor SLD untuk bertemu Manager SLD PT Freeport Indonesia Ricardo Komul (Riki) dan VP Community Relation and Hujan Right Arnold Kayame.
Karena tidak bertemu AU lantas emosi.
“Emosinya ini nampak, pada saat datang ke SLD pada salah satu staf (saksi), pelaku menanyakan Pak Riki mana. Saksi sampaikan tidak ada. Ada urusan apa?. Dia (AU) jawab dia (Riki) sudah tau dan menyuruh suruh hubungi dia (Riki), kalau tidak saya bakar kantor ini,” terangnya.
“Kemudian dia keluar, dan kembali sudah bawa minyak tanah dan melakukan pembakaran tepat di depan ruangan Riki. Tapi, sebelum bakar pelaku sudah siapkan minyak tanah tersebut,” kata Tanjung.
Beruntung pada saat pembakaran tersebut, alat pemadam kebakaran di Kantor SLD berfungsi. Sehingga api tidak merambat.
Sementara disinggung mengapa AU harus ke SLD untuk menanyakan gaji, Aiptu Tanjung mengatakan, ini karena lembaga itu ada dualisme. Setelah terpilihnya pengurus baru, maka haknya juga hilang.
Ditambah lagi, tidak ada tanggapan dari pengurus baru, makanya pelaku melampiaskannya ke SLD.
“Aksi yang dilakukan pelaku atas inisiatifnya sendiri, bukan disuruh. Karenanya, rekan-rekannya kaget, kenapa dia melakukan itu,” tuturnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis