TIMIKA | Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Papua, Reynold Ubra menjelaskan salah satu intervensi pencegahan stunting untuk remaja putus dan ibu hamil dengan memberikan tablet tambah darah.
Hal ini merupakan pelayanan kesehatan dasar. Hanya saja kata Reynold pelayanan ini tidak begitu terekspos secara luas.
Selain itu, cakupannya juga menurutnya masih rendah.
“Kalau minimal 100 persen, maka kami ada di sekitar posisi 60 persen. Butuh sosialisasi yang baik,” katanya di Hotel Grand Mozza, Timika, Jumat (16/7/2021).
Sosialisasi diberikan karena bisa saja saat pemberian tablet tambah darah, orang tua akan bertanya dan berpikir anaknya sedang menderita penyakit tertentu.
Ini agar saat menerima tablet tambah darah, bisa dipakai sesuai kebutuhan dan dosis yang diberikan oleh dokter.

“Bisa saja mereka dapat, tapi mereka tidak minum,” kata Reynold.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Lenni Silas menjelaskan, remaja putri merupakan calon ibu sehingga perlu untuk pemberian zat gizi yang cukup.
“Kalau mereka kekurangan gizi contoh zat besi, maka mereka untuk memasuki persiapan menjadi ibu itu mereka akan kekurangan zat besi didalam tubuh,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan