TIMIKA | PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Timika punya cara unik dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di Distrik Jila dan Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Manajer PLN UP3 Timika, Martinus Irianto Pasensi menjelaskan bahwa pemenuhan listrik di dua wilayah tersebut akan menggunakan Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL).
“Itu kita akan melistriki dengan cara yang berbeda. Kalau di kota atau di Kaokonao itu kita bawa mesin ke sana, karena dia itu programnya 2017 jadi memang kita sudah rencana mau bawa mesin ke situ,” terang Martinus dalam Konferensi Pers di Timika, Jumat (13/11).
Tetapi memasuki 2018-2019, dikatakan Martinus, program yang diminta sama Pemerintah adalah renewable. Semua mesin harus mengurangi penggunaan fosil, artinya pihaknya harus kurangi bahan bakar minyak.
“Makanya yang kita utamakan adalah energi-energi terbarukan atau renewable. Salah satunya adalah PLTS atau pembangkit listrik tenaga surya,” tuturnya.
PLTS ini yang akan digunakan di Amar dan Potowayburu. Bebeda dengan Jila dan Tembagapura, yang akan menggunakan namanya SPEL.

SPEL yang dijelaskan Martinus mirip SPBU, yakni tempat warga mengisi kembali talisnya. Energi yang ada pada SPEL berasal dari matahari yang diserap melalui panel surya. Energi tersebut disimpan dalam baterai yang disebut tabung listrik (talis).
Talis ibarat jerigen air. Ketika energi listrik warga sudah habis, warga dapat mengisi kembali atau menukar talis kosong dengan yang sudah terisi penuh di SPEL.
“Nah masyarakat yang listriknya habis dapat membawa baterai kosongnya dan menukar dengan bateri yang sudah terisi,” terang Martinus.