TIMIKA | Neraca perdagangan Papua pada Januari 2023 mengalami surplus karena dipengaruhi nilai ekspor yang lebih besar dari pada impor.
Sesuain dengan data yang dikutip dari laman resmi BPS Papua, Minggu (19/02/202), disebutkan neraca perdagangan Papua pada Januari 2023 mengalami surplus sebesar US$261,48 juta.
Surplus terjadi karena . Nilai ekspor Papua pada Januari 2023 tercatat senilai US$297,31 juta sedangkan nilai impor Papua pada Januari 2023 sebesar US$35,83 juta.
Data lainnya tercatat, neraca perdagangan Papua pada Januari 2023 menurun sebesar 55,28 persen apabila dibandingkan dengan neraca perdagangan bulan Desember 2022 senilai US$284,69 juta.
Secara kumulatif, neraca perdagangan Provinsi Papua pada Januari 2023 mengalami surplus sebesar US$261,48 juta. Nilai ekspor kumulatif Januari 2023 senilai US$297,31 juta sedangkan nilai impor kumulatif Januari 2023 senilai US$35,83 juta.
Neraca perdagangan Provinsi Papua Januari 2023 mengalami penurunan sebesar 56,36 persen jika dibandingkan dengan neraca perdagangan Januari 2022 yang surplus senilai US$599,21 juta.
Badan Pusat Statistik mencatat, ekspor bulan Januari 2023 mencapai US$297,31 juta, turun 53,56 persen dibandingkan Desember 2022 senilai US$640,25 juta, dan impor Januari 2023 senilai US$35,83 juta, turun 35,51 persen dibandingkan Desember 2022 senilai US55,56 juta.
Jikamdilihat dari jenisnya, ekspor Papua pada bulan Januari tercatat ekspor nonmigas senilai US$297,3132 juta dan berupa migas senilai US$2.386.
Sedangka total jumlah nilai ekspor pada bulan Januari, sebagaian besar berasal dari Pelabuhan Amamapare yaitu senilai US$294,66 juta atau sebesar 99,11 persen dari total ekspor Papua.
Pelabuhan Amamapare terletak di Kabupaten Mimika, yamg merupakan pelabuhan aktivitas pelabuhan PT Freeport Indonesia.
Secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari 2023 adalah senilai US$297,31 juta, menurun 52,98 persen dibandingkan total ekspor Januari 2022 yang senilai US$632,36 juta.
Nilai ekspor golongan bijih logam, terak, dan abu (HS26) pada Januari 2023 tercatat senilai US$294,66 juta atau turun sebesar 53,96 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang senilai US$639,98 juta. Ekspor golongan bijih logam, terak dan abu (HS26) berasal dari PT. Freeport Indonesia dan dimuat di pelabuhan Amamapare di Kabupaten Mimika.
Ekspor golongan kayu dan barang.Â
Kayu (HS44) senilai US$2,57 juta. Tidak terdapat ekspor golongan Ikan dan hewan air lainnya (HS03) pada bulan Januari 2023. Ekspor non migas lainnya pada bulan ini senilai US$0,08 juta.
Nilai kumulatif ekspor golongan bijih logam, terak, dan abu (HS26) pada periode Januari 2023 sebesar US$294,66 juta. Nilai ini meningkat 44,40 persen apabila dibandingkan dengan periode Januari 2022 yang sebesar US$623,52 juta.
Golongan kayu dan barang. Dari Kayu(HS44) memiliki nilai kumulatif Januari 2023 sebesar US$2,57 juta. Nilai ini menurun sebesar 70,98 persen apabila dibandingkan dengan periode Januari 2022 yang sebesar US$’8,85 juta.
Ekspor keenam negara utama (Spanyol, Jepang, Filipina, Korea Selatan, India, Tiongkok) pada Januari 2023 tercatat senilai US$210,82 juta atau turun sebesar 59,50 persen dibanding Desember 2022 yang senilai US$520,55 juta.
Ekspor ke negara lainnya pada Januari 2023 senilai US$86,49 juta, menurun sebesar 27,74 persen dibanding bulan Desember 2022 senilai US$199,70 juta. Wilayah lainnya selain enam negara utama yang menjadi tujuan ekspor adalah Jerman dengan nilai ekspor senilai US$85,87 juta, dimana komoditi yang diekspor berupa golongan Bijih logam, terak, dan abu (HS26).
Sementara itu, ekspor ke negara tetangga Papua Nugini pada Januari 2023 senilai US$0,09 juta.
Secara kumulatif, ekspor Papua ke enam negara utama pada periode Januari 2023 senilai US$210,82 juta mengalami penurunan sebesar 54,19 persen bila dibandingkan ekspor ke enam negara utama pada Januari 2022 senilai US$460,23 juta.
Ekspor Papua ke negara lainnya juga mengalami penurunan dari US$172,14 juta pada Januari 2022 menjadi US$86,49 juta pada Januari 2023. Ekspor ke enam negara utama memberikan andil 70,91 persen terhadap total ekspor Papua pada Januari 2023.
Sementara itu, Impor Papua pada Januari 2023 tercatat senilai US$35,83 juta berupa impor migas senilai US$12,42 juta dan impor nonmigas senilai US$23,41 juta.
Dibandingkan Desember 2022, nilai impor Papua mengalami penurunan sebesar 35,51 persen yang dipengaruhi oleh impor migas dan non migas yang mengalami penurunan sebesar 57,34 persen dan 11,48 persen.
Komoditi nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar berasal dari golongan barang dari besi dan baja (HS73) yang memiliki nilai US$9,18 juta atau sebesar 325,61 persen dari total nilai impor komoditi non migas utama.
Total impor kumulatif Papua pada periode Januari 2023 senilai US$35,83 juta atau meningkat 8,06 persen bila dibandingkan total impor kumulatif pada periode Januari 2022 yang senilai US$33,16 juta.
Nilai impor kumulatif migas Januari 2023 senilai US$12,42 juta. Sementara itu, nilai impor kumulatif non migas Papua senilai US$23,41 juta pada periode Januari 2023.
Impor 10 golongan nonmigas utama pada Januari 2023 tercatat senilai US$18,65 juta atau naik sebesar 1,29 persen bila dibandingkan Desember 2022 yang sebesar US$18,41 juta.
Golongan barang nonmigas utama dengan nilai impor terbesar adalah golongan Barang dari Besi dan Baja (HS73) sebesar US$9,18 juta, Mesin dan peralatan mekanik serta bagiannya (HS84) senilai US$4,15 juta dan Mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS85) sebesar US$2,85 juta.
Secara kumulatif, total nilai impor 10 golongan nonmigas utama pada periode Januari 2023 dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan sebesar 10,81 persen, yaitu dari US$11,25 juta menjadi US$4,15 juta.
Penurunan tersebut didorong oleh turunnya nilai kumulatif impor golongan Mesin dan peralatan mekanik serta bagiannya (HS84) tahun 2022-2023 sebesar US$7,11 juta.
Berbanding terbalik dengan total nilai impor kumulatif golongan nonmigas lainnya yang mengalami peningkatan sebesar 165,44 persen atau lebih tinggi US$2,67 juta. Impor migas dan 10 Golongan nonmigas utama memberikan andil 86,71 persen.
Nilai impor dari tujuh negara utama (Singapura,Jepang,Tiongkok,Amerika Serikat,Kanada, Australia, Jerman) pada Januari 2023 tercatat sebesar US$17,90 juta atau turun sebesar 67,51 persen dibandingkan nilainya pada Desember 2022 sebesar US$55,09
juta.
Sementara Impor dari negara lainnya mengalami peningkatan dari US$0,47 juta, menjadi US$17,93 juta.
Total nilai impor kumulatif dari tujuh negara utama pada periode Januari 2023 adalah sebesar US$17,90 juta atau lebih rendah 37,02 persen bila dibandingkan dengan nilainya pada Januari 2022 yang sebesar US$28,42 juta.
Total nilai impor kumulatif dari negara lainnya pada periode Januari 2023 mengalami penurunan sebesar 13,19 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu dari US$4,74 juta menjadi US$17,93 juta.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis