TIMIKA | Fuad Ramadhan, atlet Provinsi Aceh menyumbang medali emas untuk daerah yang ia bela.
Fuad meraih medali emas di nomor lari 400 meter putra pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, yang digelar, Selasa (12/10/2021) di Mimika Sport Complex (MSC) dengan catatan waktu 47,63 detik.
Fuad harus rela menjatuhkan badannya agar dapat finis di posisi pertama, menurutnya itu adalah trik yang bagaimana juga dilakukan atlet-atlet senior.
Hal ini juga pernah dilakukan sebelumnya, yakni pada PON XIX di Jawa Barat, pada tahun 2016 dan berhasil meraih medali emas.
“Karena sudah mepet, mau gak mau harus jatuhin badan, kalau luka ini sudah risiko,” ujarnya.
Pria kelahiran 7 Februari 1996 itu mengaku sangat membenci nomor lari 400 meter, namun dirinya mampu mempertahankan medali emas.
Penampilannya di nomor lari 400 meter adalah yang terakhirnya, karena kedepan dia akan berpindah pada nomor Dasalomba.
“Saya pensiun di nomor 400, nanti PON di Aceh Insyaallah saya main di Dasalomba. Jujur nomor 400 ini adalah yang paling saya benci, tapi Alhamdulilah saya mampu mempertahankan dua medali emas ini,” katanya.
Fuad telah berlatih sejak duduk di bangku SMP dan penampilan pertamanya ada di nomor lari 100 meter, dan dia pindah di nomor 400 meter pada tahun 2015.
Meski pandemi, Fuad masih dapat latihan dengan full selama satu tahun.
“Sebenarnya di Aceh sih aman ya, tidak se ketat di Jawa, disana kami bisa pakai fasilitas,” ungkapnya.
Pada nomor lari 400 meter medali perak diraih Dewa Radika asal Jawa Timur dengan catatan waktu 47,72 detik.
Sedangkan medali perunggu direbut Hadi Nur Ikhsan asal Jawa Tengah dengan raihan waktu 48,06 detik.
Halomoan E. B Simanjuntak atlet Jawa Barat peraih medali emas pada nomor 400 meter gawang putra tidak dapat memberikan medali bagi provinsinya, setelah masuk finis di posisi ke empat dengan catatan waktu 48,33 detik. (Humas PPM/Febri Eka/Mujiono)
- Tag :
- Atletik,
- Klaster Mimika,
- PON Papua,
- PON XX
Tinggalkan Balasan