TIMIKA | Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ), Setda Kabupaten Mimika, Papua, Bambang Wiji Wicaksono membeberkan mengapa hingga saat ini kelompok kerja (Pokja) Pemilihan Pengadaan Barang dan Jasa belum dibentuk di Mimika.
Kata dia, ada empat hal yang mendasari kenapa Pokja Pemilihan belum terpusat di BPBJ.
Pertama, saat ini banyak pejabat di lingkup Kabupaten Mimika yang memenuhi syarat menjadi bagian dari tim Pokja Pemilihan, namun lebih memilih menjadi pejabat struktural.
“Kalau Pokja Pemilihan ini kan fungsional tidak berjenjang. Karenanya banyak yang memilih jabatan struktural, kalau soal sertifikasi disini (Mimika) banyak,” kata Wiji di ruangannya, Rabu (21/4/2021).
Alasan kedua adalah 15 persen dari total presentase ASN yang cocok mengisi Pokja Pemilihan merupakan staf teknis dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkab Mimika.
Untuk itulah, OPD-OPD tidak mau melepas stafnya. “Tapi saya tidak tahu secara pasti staf teknis itu apa. Tapi yang jelas bukan operator,” ujarnya.
Alasan ketiga, banyak ASN yang tidak berminat menjadi Pokja Pemilihan. Ini dikarenakan, berada di Pokja Pemilihan memiliki resiko kerja yang cukup tinggi.
“Resiko kerja tinggi ini karena diawasi langsung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ada apa-apa dikit Pokja Pemilihan ini yang duluan dipanggil sama Aparat Penegak Hukum,” katanya.
Tinggalkan Balasan