Kapolda Sebut Kerusuhan Wamena Tewaskan 10 Orang Akibat Hoaks Penculikan Anak

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri (kiri) didampingi Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra (kanan) (Foto: Arifin Lolialang/Seputarpapua)
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri (kiri) didampingi Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra (kanan) (Foto: Arifin Lolialang/Seputarpapua)

TIMIKA | Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri mengatakan, karusuhan yang terjadi di Sinakma, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan pada Kamis 23 Februari 2023, disebabkan oleh informasi hoaks terkait kasus penculikan anak.

Akibat kerusuhan itu, Kapolda menyebut 10 orang meninggal dunia serta belasan personel TNI-Polri terluka akibat terkena lemparan batu maupun panah saat menghalau aksi massa.

“Situasi terakhir sampai dengan saat ini sudah terkendali, sudah berangsur kondusif dan sudah diambil langkah-langkah oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk mengumpulkan semua unsur,” kata Kapolda di Mimika, Papua Tengah, Jumat (24/2/2023).

Kapolda menegaskan bahwa kerusuhan di Wamena terjadi lantaran adanya informasi hoaks yang beredar terkait kasus penculikan anak dan ditelan mentah-mentah oleh masyarakat setempat.

“Kita ketahui, kejadian kemarin di Wamena itu bermula daripada hoaks yang menyampaikan ada penculikan terhadap anak dibawah umur, anak SD,” ungkap Kapolda.

Terkait hal itu, kata Kapolda, sudah direspon oleh Polres Jayawijaya untuk ditangani. Bahkan Kapolda juga sebelumnya sudah memerintahkan jajaran Polres terkait isu-isu penculikan anak untuk segera direspon dan mengambil langkah tegas dalam penanganannya serta memberikan penjelasan kepada masyarakat.

“Mungkin kemarin itu akan kita evaluasi, situasi yang berkembang malah berbalik, sehingga bisa terjadi hal yang tidak kita inginkan,” katanya.

“Kita ketahui bahwa upaya yang dilakukan oleh Kapolres itu mau diikuti oleh masyarakat untuk menyelesaikan di Kantor Polres, tetapi masyarakat tetap bersikeras untuk melakukan disitu, sehingga ada yang memprovokasi sehingga terjadilah kejadian yang seperti kemarin,” lanjutnya.

Data yang diterima Kapolda, terdapat 10 orang warga meninggal dunia yang terdiri dari delapan orang warga asli setempat dan dua warga pendatang. Kemudian terdapat juga 18 personel TNI-Polri terluka akibat terkena lemparan batu maupun panah saat menghalau aksi massa. Kemudian kerugian material terdiri dari 2 unit ruko serta 13 unit rumah warga yang dibakar dan dirusak massa.

 

editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *