JAYAPURA | Dua petugas medis anggota Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Intan Jaya, Almalek Bagau dan Eunico Somou, korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berhasil dievakuasi pada Sabtu (23/5) siang.
Korban Eunico Somou meninggal dunia dalam insiden yang terjadi pada Jumat (22/5) itu. Jenazahnya telah dievakuasi ke Sugapa, ibu kota Intan Jaya untuk dimakamkan.
Sementara korban Almalek Bagau yang dalam keadaan kritis langsung dievakuasi menggunakan pesawat berbadan kecil menuju RSUD Nabire.
Korban selamat tiba di bandara Nabire sekitar pukul 10.30 WIT. Kedatangannya dijemput oleh Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni, Ketua Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Intan Jaya dan Kapolres Intan Jaya.
Kapolres Intan Jaya, AKBP Yuli Karre Pongbala, mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap korban, keduanya mengalami luka tembak dan luka sobekan pada sekujur tubuh.
“Kami belum bisa pastikan apakah itu menggunakan parang atau dengan alat lain, tetapi yang jelas ada luka tembak pada bagian kaki korban,” ungkapnya.
Kapolres mengaku, saat ini pihaknya belum bisa meminta keterangan dari korban yang selamat dikarenakan masih trauma.
“Kami belum bisa meminta keterangan karena korban selamat masih terus meringis kesakitan dan trauma. Jadi kami belum bisa meminta keterangan. Kemungkinan kakinya akan dioeprasi,” pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, menyayangkan kejadian tersebut karena kedua korban ini merupakan tenaga medis yang sementara menjalankan tugas mulia untuk membantu masyarakat dalam bidang kesehatan.
“Tetu kita sangat sayangkan kejadian ini karena mereka manjalankan tugas mulia. Saat ini tim gabungan TNI-Polri sudah diturunkan untuk melakukan pengejaran terhadap KKB tersebut. Kasus ini dalam penanganan Polres Intan Jaya,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan