Kasus Stunting di Papua Tertinggi di Kabupaten Pegunungan Bintang

Tabel angka stunting di Papua
Tabel angka stunting di Papua

TIMIKA | Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua tahun 2021 menunjukan kasus stunting tertinggi di wilayah Pegunungan Bintang dengan angka 55,4 Persen.

Kemudian diikuti Kabupaten Jayawijaya 49,3 persen, Kabupaten Puncak 48,3 Persen, Intan Jaya 46,9 Persen, Yalimo 44,1 persen, Yahukimo 43,6 persen, Dogiyai 42,9 persen, Memberamo Tengah 42,4 persen, Nduga 38,8 persen, LannyJaya 38,6 persen, Asmat 38,1 persen, Boven Digoel 37,6 persen, Biak Numfor 34,0 persen, Mappi 33,6 persen, Puncak Jaya 33,3 persen, Yapen Waropen 33,1 persen, Sarmi 32,7 persen, Paniai 32,1 persen, Mimika 31,5 persen, Keerom 30,5 persen, Supiori 29,7 persen, Jayapura 29,5 persen, Tolikara 28,9 persen, Deiyai 28,4 persen, Merauke 28,3 persen, Waropen 26,0 persen, Jayapura 22,9 persen, Memberamo Raya 22,5 dan Nabire 20,6 persen.

Secara keseluruhan kasus stunting di Papua adalah 29,5 persen sementara target penurunan stunting di Papua harus 14 persen pada tahun 2024. 

“Jadi upayanya BKKBN adalah melakukan peringatan dini, kita berikan penyuluhan kepada calon-calon pengantin, ibu hamil, menyusui, bayi dua tahun, untuk bisa memberikan asupan gizinya agar seimbang,” jelas Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Provinsi Papua, Sarwanti ketika diwawancarai, Kamis (19/5/2022).

Selain itu pihaknya juga terus menginbau agar ibu hamil harus rutin melakukan pemeriksaan kehamilan.

“Kalau bayinya sudah lahir diberikan ASI ekslusif selama 6 bulan itu harus diutamakan, jangan anaknya dikasih makanan yang lain, kalau sudah lebih enam bulan baru dikasih makanan tambahan,” kata Sarwanti.

Untuk menangani Stunting di Provinsi Papua, BKKBN membentuk tim pendamping keluarga yang ditempatkan disetiap kampung yang bertugas mendampingi. Perugas tersebut mulai bidan, ahli gizi, PKK,  kadernya posyandu.

“Pendampingan itu selama kehamilan dan menyusui, tujuannya untuk edukasi pemberian makanan bergizi  karena menurut dokter stunting itu kalau terjadi sudah tidak bisa di obati makanya BKKBN ini sifatnya mencegah dan melakukan peringatan dini,” katanya.

BKKBN juga telah meluncurkan aplikasi Elsimil yang merupakan aplikasi siap nikah dan hamil khusus untuk perempuan yang mau menikah.

“Jadi 6 bulan sebelum pernikahan itu diperiksa oleh tenaga puskesmas, kalau memang ada kurang darah atau apapun nanti diberikan asupan agar terus terjaga kesehatannya,” pungkas Sarwanti.

penulis : Kristin Rejang
editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *