Sehingga jika nanti direlokasi ke Pasar Sentral tentu tidak semua pelanggannya bisa atau mau membeli jualannya langsung ke Pasar.
“Kalau di sini kan di tengah kota jadi ramai dan dekat, tapi kalau pindah ke pasar itu jauh sekali,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, berjualan di lokasi yang berada tepat di depan salah satu sekolah itu cukup menguntungkan. Dalam sehari ia bisa memperoleh pendapatan Rp1.500.000.
“Kalau ramai itu bisa Rp1,5 tapi kalau sepi Rp 1 juta,” unjarnya.
Sementara pedagang lainnya, Fatoni yang menjual buah mengaku akan tetap mengikuti peraturan yang dibuat oleh pemerintah termasuk direlokasi dari tempat jualannya di Jalan Cenderawasih.
Saat diwawancara, Ia mengaku sudah berjualan di lokasi itu selama enam tahun dan sudah memiliki banyak pelanggan.
Hampir semua pelanggannya sebagian besar berbelanja saat pergi atau pulang kerja.
Ia khawatir, jika harus pindah ke Pasar Sentral maka pelanggannya akan hilang karena terlalu jauh jika harus ke pasar.
Ia juga keberatan jika dipindahkan ke pasar karena tentu semua pedagang buah akan berkumpul di sana.
“Kalau dikumpulkan di sana (Pasar Sentral-red) pembelinya tidak tentu, karena pelanggan saya kebanyakan yang suka lewat di Jalan Cenderawasih,” tuturnya.
“Tapi ya kata pemerintah begitu kita sebagai rakyat ikuti saja yang dibilang pemerintah,” tambah Fatoni.
- Tag :
- Disperindag,
- Pasar Sentral,
- Pedagang,
- PKL
Tinggalkan Balasan