Kemendagri Dorong Pembangunan Berkelanjutan di Tanah Papua

Wakil Mendagri John Wempi Wetipo pada pembukaan temu interaktif pembangunan berkelanjutan di Papua (Foto: www.kemendagri.go.id)
Wakil Mendagri John Wempi Wetipo pada pembukaan temu interaktif pembangunan berkelanjutan di Papua (Foto: www.kemendagri.go.id)

TIMIKA | Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo mengatakan pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu isu global yang secara konsep sangat dibutuhkan bagi generasi sekarang dan masa depan.

Hal ini dikatakan saat membuka acara temu interaktif bertajuk Mendorong Pelembagaan Pembangunan Berkelanjutan di Papua yang digelar Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan (KEMITRAAN).

John mengungkap, pembangunan berkelanjutan ini diharapkan dapat menyeimbangkan antara pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan secara bersamaan.

“Artinya ini berkelanjutan ke generasi yang akan datang, bukan hanya sekadar membangun jalan. Nah saya pikir dengan KEMITRAAN ini bagaimana untuk membangun kolaborasi antar kementerian dan lembaga. Kalau Kemendagri saja tidak bisa,” katanya di Hotel Wyndham Jakarta, Selasa (28/2/2023) dikutip dari website resmi kemendagri.go.id.

Wempi menjelaskan, implementasi penerapan konsep pembangunan berkelanjutan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 111 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Aturan tersebut menjadi pedoman bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pengelolaan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

“Ini adalah tugas dan tanggung jawab kita bersama, bukan hanya pemerintah tapi kita semua mempunyai tanggung jawab. Bagaimana mengawal proses pembangunan ke depan lebih baik,” ujar Wempi.

Meski begitu, perlu diakui pembangunan di daerah Papua sejauh ini masih mengalami beberapa hambatan, seperti koordinasi antarlembaga yang belum efektif.

Guna mengatasi hal tersebut, pemerintah membentuk Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) yang bertugas melakukan sinkronisasi, harmonisasi, evaluasi, dan koordinasi.

“Pembentukan badan khusus di Papua yaitu BP3OKP ini ketuanya adalah Bapak Wakil Presiden, kita beberapa kali rapat untuk bagaimana mempercepat kesejahteraan di Papua bisa segera terwujud,” terangnya.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif KEMITRAAN Laode M. Syarif berharap, pembangunan di Papua tidak menimbulkan kerusakan lingkungan seperti yang terjadi di daerah lain.

Ia juga berharap model pembangunan di Papua dapat mendorong pelestarian alam dengan memperhitungkan konektivitas lingkungan dan pembangunan yang rendah karbon.

Dia menyebut beberapa pertemuan internasional yang membahas terkait karbon perlu ditindaklanjuti dalam upaya menjaga alam yang diharapkan juga berdampak pada kesejahteraan rakyat.

 

penulis : Anya Fatma

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *