Kepala Badan Karantina Pertanian Pusat Sebut Mimika Masih Bebas PMK

Kepala Badan Karantina Pertanian Indonesia, Ir.Bambang M.M saat berjabat tangan dengan peserta apel di Kantor Karantina Pertanian. (Foto: Kristin Rejang/Seputarpapua)
Kepala Badan Karantina Pertanian Indonesia, Ir.Bambang M.M saat berjabat tangan dengan peserta apel di Kantor Karantina Pertanian. (Foto: Kristin Rejang/Seputarpapua)

TIMIKA | Badan Karantina Pertanian Kabupaten Mimika, mengadakan apel siaga Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan ketahanan pangan di Kabupaten Mimika.

Apel siaga ini dilaksanakan di lapangan Kantor Karantina Pertanian Timika, Rabu (7/9/2022).

Apel siaga ini diikuti sejumlah pegawai Karantina Pertanian, Basarnas, jajaran TNI/Polri, Dishub, UPBU, Bea Cukai dan penyuluh Dinas Pertanian.

Kepala Badan Karantina Pertanian Indonesia, Ir. Bambang M.M dalam amanatnya menyampaikan, Apel ini secara nasional dilaksanakan di setiap daerah.

“Untuk Mimika masih hijau bebas dari PMK. di 34 Provinsi ada 24 Provinsi yang pernah terkontaminasi wabah PMK, Alhamdulillah progresnya sudah mulai landai,” katanya.

Dikatakan, dari 24 provinsi yang sudah terdampak PMK atau daerah merah, hari ini terlapor sudah ada 10 provinsi yang zero case atau sudah sembuh, dan tersisa 14 provinsi yang setiap saat harus mengawal dan memantau daerahnya jangan sampai menyebarkan ke daerah lain.

“Artinya berbahagia kita disini Kabupaten Mimika masih bebas dengan PMK. Untuk itu semua mitra tidak bisa kerja sendiri tanpa saling mendukung,” ujarnya.

Menurutnya, tempat yang di tunjuk negara untuk dipantau karantina hanya 537 tempat, dan Mimika ini hanya 6 lokasi saja yang dijaga.

“Tanggungjawab melekat itu banyak sekali, karantina hanya 6 lokus disini bandara, pelabuhan, kantor pos yang lalu lintas media pembawanya ramai. Tapi kemungkinan penyakit dari luar banyak sekali, mungkin masuknya dari daerah perbatasan yang tidak dijaga ada bandara atau pelabuhan rakyat yang belum ditetapkan sebagai tempat penjagaan karantina. Peran karantina menjaga supaya bebas,” katanya. 

Selain itu, peran karantina sangat penting hal-hal yang kemungkinan merusak pertanian. Hal ini juga kata dia dirangkaikan dengan upaya untuk menjaga ketahanan pangan.

“Masih banyak lahan kosong disini, saling bekerjasama memberikan contoh kepada masyarakat untuk kerja keras berupaya bagaimana ketahanan pangan menuju ke kedaulatan pangan dan kemandirian kedepan yang lebih baik,” kata dia.

Menurutnya  di Papua potensi di Mimika sangat baik untuk penanaman produk pertanian.

“Kepada seluruh pejabat karantina harus mampu mengawal teman-teman dinas pertanian dan lainnya untuk usaha pengembangan pertanian dan ternaknya. Sehingga kita kawal meningkatkan kerja kita khususnya upaya pencegahan PMK dan upaya lebih giat lagi menggalakan ketahanan pangan,” pungkasnya.

 

penulis : Kristin Rejang
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *