Atas kejadian itu, warga kemudian mulai mengungsi ke pos-pos aparat keamanan yang berada di wilayah Dogiyai. Selanjutnya sekitar pukul 22.13 WIT massa mulai membakar bangunan dan rumah milik warga.
Jumat subuh (16/7/2021) sekitar pukul 04.45 WIT, massa masih melakukan aksi pembakaran di Kampung Ikabo serta melakukan penjarahan terhadap isi kios dan bangunan lainnya.
Satu jam kemudian masyarakat mulai memadamkan api di rumah-rumah dan bangunan kios yang dibakar massa di Kampung Ikebo dengan menggunakan peralatan seadanya. Hal itu dilakukan lantaran mengetahui adanya korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Sekitar 06.41 WIT, personel Polsek Kamuu yang dipimpin Kapolsek Iptu Mikael Ayomi tiba di Kampung Ikebo, kemudian mengevakuasi jenazah korban terbakar.
Atas serangkaian insiden yang terjadi sejak Kamis hingga Jumat, terdapat dua korban dari personel TNI-AU, yaitu Didik Prayudi yang terkena pukulan menggunakan batu di bagian kepala serta Atok Tri Utomo terkena sabetan alat tajam.
Sedangkan korban warga sipil yang meninggal dunia karena terbakar bersama kios yaitu Hendrik Simatupang. Sedangkan Ester Paruka mengalami luka terkena anak panah.
Atas peristiwa ini, sedikitnya 13 unit bangunan rumah beserta isinya hangus dibakar massa berikut 19 unit kios, serta sejumlah kendaraan. Penanganan kasus ini dilakukan oleh Polsek Kamuu diback up Polres Nabire.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, saat ini personel gabungan Polsek Kamuu dan Polres Nabire terus melakukan patroli diseputaran Kota Dogiyai untuk mencegah terjadinya hal-hal seperti sebelumnya.
“Untuk situasi saat ini di Kabupaten Dogiyai sudah kembali aman dan kondusif,” kata Kamal.
- Tag :
- Kerusuhan Dogiyai,
- Papua,
- Polda Papua
Tinggalkan Balasan