Ia menjelaskan, hingga saat ini sudah terkirim sebanyak dua kali bantuan yang dikumpulkan dari lima paroki yang berada di bawah Keuskupan Timika. Kendati demikian, pihak keuskupan masih harus merencanakan beberapa kali lagi pengiriman bantuan.
“Dan masih harus direncakan berapa kali penerbangan. Barangkali minggu depan,” ujarnya.
Untuk info selanjutnya, Keuskupan Timika akan dapatkan keterangan lengkap pada Hari Senin (1/3/2021) mendatang karena ada seorang pastor yang akan kembali ke Timika pada hari tersebut.
Keuskupan Sarankan Dialog Untuk Selesaikan Konflik
Pihak keuskupan mengakui bahwa sejak terjadinya konflik di Intan Jaya, para warga melakukan aktivitas dalam keadaan tertekan dan merasa tidak aman.
Untuk itu disarankan, agar tidak terdapat lagi korban, maka sebaiknya konflik ini diselesaikan dengan adanya dialog damai antara kedua belah pihak yang bertikai
“Masalah itu akan selesai tanpa korban kalau pihak-pihak itu berdiskusi, berdamai katakanlah berbicara, berbincang,” ujarnya.
Tidak mungkin menyelesaikan itu selalu dengan perang yang pada akhirnya menjadi korban adalah masyarakat sipil.
“Kami dari keuskupan berharap terjadi diskusi, bukan hanya kedua belah pihak. Tapi juga pihak-pihak yang provokasi, maaf jika dikatakan begitu ya, datang berbicara berkumpul. Jadi perlu ada pembicaraan bersama,” tekan Vikaris Jenderal.
Tinggalkan Balasan