Kisah Buruh Tambang PTFI: Ada yang Empat Bulan Sekali Ketemu Anak dan Isteri

Hosea Warkawani (Kanan), Noor Yana (Kiri), Edwin Rumanasen. (Foto: Ist/ seputarpapua)
Hosea Warkawani (Kanan), Noor Yana (Kiri), Edwin Rumanasen. (Foto: Ist/ seputarpapua)

Dirinya pun tak memungkiri bahwa bekerja sebagai buruh tambang dari segi finansial untuk anak dan istri tentu terjamin.

Yang membuatnya bersemangat dalam bekerja adalah kebahagian anak dan isterinya sehingga ia rela jauh dari orang yang disayangi.

“Kita tidak bisa menapik rejeki dari Tuhan. Tuhan mungkin baru ngasihnya kita segini, prinsip saya malah kita jangan lihat keatas tapi lihat kebawah, karena pendapatan setiap orang dan tempat tentu berbeda – beda,” ungkapnya.

Di hari buruh Internasional tahun ini, dirinya berharap untuk para pejuang keluarga yakni para buruh tambang di lingkungan PTFI dan para rekan kerjanya agar tetap semangat.

“Yang kerja bareng saya di sini saya berdoa tiap hari kepada Tuhan agar selalu diberikan kesehatan dan keselamatan karena uang itu bisa dicari kalau kita sehat dan dikasih selamat,” serunya.

Sementara untuk para buruh di Indonesia ia berpesan agar terus menjalankan profesi yang sudah dijalani.

“Kita tahu semakin kesini pekerjaan itu semakin sulit, dan persaingan semakin ketat yah tetap berpikir positif aja, tetap selalu semangat dan jangan putus asa. Kepada semua buruh tetap diberikan kesehatan, selamat dan semangat mencari nafkah untuk keluarga,” pungkasnya.

Edwin Rumanasen, yang juga buruh tambang mengisahkan menjadi seorang buruh tambang banyak yang dirasakan.

penulis : Kristin Rejang
editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *