Kisah Pilu Mama Papua Menjual Sagu untuk Secangkir Beras

Bernarda Mutiyu dan Mama-mama Papua lainnya berjualan sagu di Pasar Sentral Timika, Sabtu (6/3/2021). Jualan sagu semakin tidak memberi banyak harapan bagi mereka. (Foto: Sevianto Pakiding / Seputarpapua)
Bernarda Mutiyu dan Mama-mama Papua lainnya berjualan sagu di Pasar Sentral Timika, Sabtu (6/3/2021). Jualan sagu semakin tidak memberi banyak harapan bagi mereka. (Foto: Sevianto Pakiding / Seputarpapua)

TIMIKA | Bernarda Mutiyu sesekali merebahkan badan, lalu bangun lagi mengayunkan seikat daun palem kering untuk mengusir lalat yang hinggap di tumpukan sagu jualannya.

Sore itu, Sabtu (6/3/2021), Bernarda mulai gelisah melirik kanan-kiri. Dia sudah menanti sejak pagi. Kini matahari beranjak ke peraduan, sagu jualannya pun belum laku separuh modal.

“Sepi sekali nak. Baru dapat ini 30 ribu (rupiah). Dari pagi di sini,” kata nenek 65 tahun itu sembari menunjukkan dua lembar uang pecahan 10 ribu rupiah dan dua lembar pecahan 5 ribu rupiah dari tas noken miliknya.

Di usia yang semakin senja, Bernarda pagi-pagi sudah harus beranjak dari rumahnya di Kelurahan Kamoro Jaya (SP 1). Ia menumpang ojek dan lebih dulu membeli sagu di pengelola untuk dijual kembali di pasar.

“Pagi saya masih kasih bangun anak-anak dulu. Dong (mereka) bangun itu langsung lari panggil ojek. Jam 6 pagi saya jalan. Saya rasa masih kuat,” katanya.

Bernarda punya 4 orang anak, dua laki-laki dan dua perempuan. Tapi kedua putranya lebih dulu sudah menghadap Sang Khalik. Putrinya yang bungsu baru duduk di bangku kelas 6 SD, dan satunya sudah berkeluarga.

“Cucu semua ada 7 orang, 3 itu yang bapaknya sudah meninggal,” kata Bernarda yang sudahuQ lama menjanda setelah suaminya meninggal beberapa tahun lalu.

Mama Bernarda sudah 10 tahun lebih berjualan sagu. Ia banting tulang mencari nafkah untuk putrinya yang masih sekolah dan cucunya yang telah ditinggal ayahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *