“Klinik Meno” Dibentuk Pemda Mimika Permudah Pengusaha Ekspor Komoditi

PRESENTASI | Seorang pengusaha komoditi buah merah saat mempresentasikan usahanya dalam rapat. (Foto: Kristin Rejang/Seputarpapua)
PRESENTASI | Seorang pengusaha komoditi buah merah saat mempresentasikan usahanya dalam rapat. (Foto: Kristin Rejang/Seputarpapua)

TIMIKA | Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mimika, Papua semakin gencar meningkatkan kegiatan ekspor komoditi unggulan non tambang.

Untuk itu, Pemda melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengadakan rapat di Kantor Disperindag, Jumat (20/8/2021) dipimpin Sekda Kabupaten Mimika, Michael Gomar.

Sekda Gomar mengatakan, pihaknya duduk bersama untuk mensinergikan dan berkolaborasi dalam rangka meningkatkan ekspor komoditi unggulan dari Kabupaten Mimika.

“Kita akan membentuk satu klinik ekspor yang bernama Klinik Mimika Ekspor Is Number One atau disingkat Klinik Meno,” jelas Sekda Mimika.

Dijelaskan, klinik meno tersebut akan berpusat di Kantor Disperindag, dimana semua sektor akan tergabung dalam klinik tersebut seperti perizinan, bea cukai, karantina, Disperindag, perikanan, perkebunan, ketahanan pangan, BPOM dan lainnya yang nantinya akan melakukan pendampingan kepada semua pengusaha yang ingin mengekspor komoditi dari Mimika.

Semua pengusaha dalam sektor komoditi unggulan di Mimika bisa memanfaatkan klinik meno tersebut, karena klinik meno akan hadir memberikan pendampingan, edukasi dan membantu secara administrasi kepada calon eksportir untuk melihat peluang dan mencari pasaran ke luar negeri.

Gomar menjelaskan pihaknya sedang menyusun regulasi untuk pelaksanaan klinik meno sehingga semua yang terlibat mempunyai tugas dan tanggungjawab dan menjamin para eksportir untuk berusaha.

“Termasuk UMKM dan IKM seperti buah merah, sagu dan lainnya itu juga kita coba bersinergi dengan para pengusaha. Klinik meno ini akan melakukan pendampingan kepada mereka, jadi bukan hanya eksportir yang memiliki omzet atau investasi besar saja yang bisa ekspor,” ungkapnya.

Dikatakan saat komoditi dari Mimika dibawa ke daerah lain seperti Semarang, Jakarta lalu dikemas menjadi brand daerah tersebut, bukan brand dari Mimika.

“Saat ini yang dilakukan ekspor dari daerah lain atau istilahnya under name atau mengatasnamakan daerah lain sedangkan ini adalah hasil kekayaan dari Kabupaten Mimika. Kita mau adalah ekspor direct from Mimika, secara langsung dari Mimika dan benar benar membawa nama Mimika,” tuturnya.

Pihak Pemda kata Gomar akan siap membantu memfasilitasi agar komoditi unggulan yang menjadi potensi unggulan bisa diekspor secara langsung ke luar negeri tidak lagi atas nama kabupaten lain tapi langsung dari Mimika.

“Kita berharap dengan kehadiran Klinik Meno ini dapat membantu mendampingi dan juga memfasilitasi calon eksportir untuk dapat melakukan ekspor,” ujarnya.

Dalam rapat tersebut pihak pemda telah mendengarkan secara langsung keluhan-keluhan dari para pengusaha diantaranya terkait perizinan, sarana dan prasarana, kebutuhan BBM yang terbatas dan lainnya akan menjadi catatan pemerintah.

Rapat tersebut juga dihadiri Asisten II Setda Mimika, Syahrial, Plt. Kepala Disperindag Petrus Paliamba, Kepala Dinas Perikanan Leentje Siwabessy, Kepala Bea Cukai Timika, M. Rofiudzdzikri dan jajaran BUMN lainnya juga para pengusaha-pengusaha mulai dari sektor kelautan, perkebunan dan lainnya di Mimika.

penulis : Kristin Rejang
editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *