TIMIKA | Komisi B DPRD Mimika menyoroti Pendapatan Asli Daerah (PAD) di area Bandar Udara Mozes Kilangin Timika sisi selatan. Pasalnya, dari beberapa fasilitas, baru tiga kegiatan yang menghasilkan PAD.
Ketiga kegiatan itu diketahui Komisi B DPRD Mimika setelah melakukan kunjungan kerja ke Bandara Mozes Kilangin yang dikelola Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU), Jumat (13/5/2022).
Komisi B DPRD Mimika terus berupaya mendorong agar fasilitas-fasilitas di area Bandara bisa menghasilkan PAD. Mengingat anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan Bandara sangat besar.
Ketua Komisi B DPRD Mimika Rizal mengatakan, pihaknya selain melakukan kunjungan kerja ke Bandara, juga melakukan kunjungan kerja ke Dinas Perhubungan.
Kunjungan kerja ini untuk melihat progres pembangunan Bandara, baik yang bersumber dari APBN maupun APBD, serta melihat perkembangan pengoperasian terminal umum Bandara.
“Tentunya, kunker Komisi B ini memiliki kepentingan, yakni untuk melihat secara langsung pengoperasian, sekaligus timbal balik kepada daerah. Dengan kata lain pendapat daerah apa yang sudah dihasilkan dari pembangunan bandara ini,” katanya.
Kata dia, timbal balik berupa PAD perlu jadi perhatian, karena anggaran untuk pembangunan Bandara yang menggunakan dana APBD cukup besar, belum lagi dari APBN.
Dari hasil kunjungan kerja ini, ternyata baru tiga kegiatan dilaksanakan Dinas Perhubungan dalam menghasilkan PAD, yakni berupa penarikan retribusi.
“Walaupun Bandara merupakan fasilitas umum, tetapi bagaimana kedepan untuk meningkatkan sisi PAD,” ujarnya.
Tiga retribusi terdiri dari retribusi lahan parkir, hanggar, dan clop center. Ketiga kegiatan tersebut sampai saat ini masih kecil pendapatannya.
Menurut Rizal, untuk besaran pendapatan dari tiga penarikan retribusi tersebut, pihaknya tidak mengetahui secara pasti. Karena itu ada pada dinas teknis, yakni Dishub dan Bapenda. Komisi B hanya mendorong dan memberikan penguatan bagaimana bisa menggali pendapatan asli daerah.
“Meskipun tidak tau pasti. Tapi saya dengar target penerimaan dari ketiga kegiatan di 2022 ini sebesar Rp1 miliar,” katanya.
Rizal tidak menampik jika tiga kegiatan tersebut baru menghasilkan PAD, karena beberapa fasilitas dibangun dengan menggunakan APBN, seperti kargo dan terminal Bandara yang sudah difungsikan sekarang.
Sementara untuk terminal yang bersumber dari APBD belum difungsikan, karena masih proses pembangunan dan sifatnya multiyears. Dimana rencananya pada 2023 sudah selesai dan masuk untuk fasilitas pendukungnya.
“Kami akan terus dorong agar fasilitas di area Bandara bisa meningkatkan PAD, seperti pembangunan gudang kargo. Karena disana potensi besar untuk menambah PAD. Terlebih lagi Mimika sebagai kabupaten peyangga daerah lain,” tuturnya.
Termasuk retribusi parkir, pihaknya akan mendorong Dishub untuk meningkatkan tarifnya.
“Kalau perlu diperdakan. Masa tarif retribusi parkir di Bandara sama dengan di pasar,” tegasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis