Sementara Amandus Gwijangge menambahkan, sebagai tuan rumah harusnya Dinas PUPR harus menyambut tamunya dengan baik. Apalagi yang hadir adalah wakil rakyat untuk melakukan salah satu tugasnya, yaitu pengawasan.
“Kami bisa katakan Kepala PU mau lari dari persoalan. Kami harap Bupati melihat hal ini dan dijadikan perhatian, bagi kepala OPD yang tidak menunjukkan sikap kebersamaannya,” tuturnya.
Anggota Komisi C lainnya, Julian Solossa menjelaskan, kunker kali ini untuk mendapat masukan sudah sejauhmana program kerja Dinas PUPR menghadapi dua iven besar, yaitu PON XX dan Pesparawi.
Dua even ini tentunya membutuhkan persiapan pembangunan yang matang dan terukur. Apalagi Dinas PUPR menerima APBD yang sangat besar dibandingkan dinas lainnya.
“Saat kami datang, saya dapat jawaban dari staf, Kepala PU pergi lihat drainase. Mengapa bukan staf yang turun lapangan, dan kadis yang terima tamu. Seperti tidak ada orang lain saja,” ujar Yulian.
“Ini seolah-olah, Kepala PU melihat anggota DPRD sebelah mata saja. Padahal kami datang sebagai fungsi kontrol, yang tujuannya mendukung visi dan misi Bupati,” katanya.
“Atau angan-jangan Kepala DPU beranggapan Komisi C datang ada kepentingan pribadinya. Kalau ada pemikiran begitu, maka tidak benar dan itu salah. Kami hanya lihat perkembangan pembangunan di kota ini, juga di pesisir sampai pegunungan. Saya pribadi harap ke depan tidak seperti ini. Harus ada evaluasi total terhadap manajemen seperti ini,” tegas politisi PDIP ini.
Sekretaris Komisi C, Saleh Al Hamid menambahkan, pihaknya akan menyurat secara resmi kepada Bupati Mimika.
Tinggalkan Balasan