Komnas HAM Papua: Mutilasi 4 Warga di Mimika Lebih Kejam dari Kasus Ferdy Sambo

Frits Ramandey. (Foto: Sevianto/Seputarpapua)
Frits Ramandey. (Foto: Sevianto/Seputarpapua)

TIMIKA | Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Papua sedang menginvestigasi kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap 4 warga asal Nduga di Mimika.

Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, mengatakan kasus mutilasi tersebut lebih kejam dari kasus pembunuhan berencana yang menjerat mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.

“Ingat kata-kata saya, kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oleh anggota TNI terhadap warga sipil ini, kasus yang membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Frits kepada Seputarpapua, Jumat (2/9/2022).

Kasus ini membahayakan negara, menurut Frits, karena selain dilakukan warga sipil, juga ada sejumlah oknum TNI aktif yang sedang menjalankan tugas negara.

“Meskipun kami belum mendapatkan klarifikasi yang lengkap, tapi dari fakta jenazah itu ada kesadisan dan itu ada anggota TNI aktif yang terlibat,” kata dia.

Ia juga menyebut pembunuhan sadis ini telah masuk ke dalam unsur kejahatan kemanusiaan.

“Kami punya pengalaman menginvestigasi kasus yang melibatkan oknum anggota TNI. Saya pikir kalau di wilayah Papua dalam 10 tahun terakhir, ini yang sangat sadis,” ungkap dia.

Disebutkan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, sejauh ini total 8 oknum prajurit TNI AD telah ditetapkan tersangka, bertambah dari semula 6 orang. Polisi juga telah menangkap 4 tersangka dari kalangan warga sipil.

“(Tersangka) mungkin bisa bertambah. Dari hasil informasi yang sedang kami dalami, bisa saja bertambah. Karena itu, kami harap TNI mau membuka diri,” kata Frits.

Frits Ramandey saat ini tengah memimpin tim di Timika dan sementara menghimpun data-data dalam proses investigasi kasus yang ikut disorot Presiden Joko Widodo ini.

“Proses investigasi sedang berlanjut. Muda-mudahan besok kami akan ikut rekonstruksi kasus ini,” kata dia.

Ia berharap pihak TNI AD terbuka dan memberikan akses seluas-luasnya bagi Komnas HAM sebagai lembaga negara independen dalam mengawal kasus kejahatan kemanusiaan.

“Yang terpenting adalah anggota TNI yang terlibat harus bisa dimintai keterangan. Kalau tidak, akan sulit untuk mendapatkan gambaran tentang pelibatan mereka,” kata Frits.

Ada pun 4 warga asal Nduga itu dibunuh dan jenazahnya dimutilasi, terjadi di SP 1, Distrik Wania, Mimika, pada Senin 22 Agustus 2022 lalu.

Empat korban diketahui bernama Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Lemaniel Nirigi, dan Atis Tini.

Para pelaku memutilasi keempat jenazah korban, lalu diisi dalam 6 buah karung berisi batu pemberat, kemudian dibuang di Sungai Pigapu, Distrik Iwaka, Mimika.

 

editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

JADWAL IMSAKIYAH KAB.MIMIKA
TANGGALIMSAKSUBUHZUHURASARMAGRIBISYA
28/03/202404:3104:4112:0115:1218:0319:11
29/03/202404:3004:4012:0115:1218:0219:11
30/03/202404:3004:4012:0015:1218:0219:10
31/03/202404:3004:4012:0015:1218:0219:10
01/04/202404:3004:4012:0015:1318:0119:10
02/04/202404:3004:4011:5915:1318:0119:09
03/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:09
04/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:08
05/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:08
06/04/202404:2904:3911:5815:1317:5919:08
07/04/202404:2904:3911:5815:1317:5919:07
08/04/202404:2804:3811:5815:1317:5819:07
09/04/202404:2804:3811:5715:1317:5819:07

KONTEN PROMOSI