JAYAPURA | Para pelatih 37 cabang olahraga bakal dievaluasi, jika atlet yang melakukan pemusatan latihan (TC) tidak mencapai peak performance PON XX.
Hal ini akan dilakukan KONI Papua pada saat menggelar test fisik bagi seluruh cabang olahraga.
Meskipun test fisik ini di prioritaskan kepada cabor full kontak, seperti cabor permainan, dan beladiri untuk mengukur para atlet sepanjang program periodisasi latihan atau TC yang diberikan selama ini.
“Test fisik hanya dilakukan bagi atlet full kontak, seperti permainan dan beladiri, akurasi bisa tapi tidak semua cabor. Jadi memang kita akan pilahkan lagi karena test fisik ini penting untuk mengukur VO2 Max mereka (atlet) sepanjang periodisasi latihan,” kata Sekretaris Umum KONI Papua Kenius Kogoya, Selasa (17/11).
Kenius mengungkapkan test fisik itu sudah dilakukan secara berkala, karena test fisik sangatlah penting.
Apalagi KONI Papua sudah memiliki data dari perkembangan seluruh atlet yang akan di sandingkan hasil dari test untuk mengetahui peak performance atlet yang seharusnya masuk dalam periodisasi saat ini. Meskipun adanya penundaan PON ke tahun depan.
“Kita bisa melihat anak-anak berlatih seperti apa, kita ukur fisik performa mereka. Bisa saja saja dilakukan test fisik untuk lihat kemampuan mereka. Dan hasilnya akan dievaluasi kepada pelatih untuk memacu atlet agar bisa mempersiapkan lebih baik lagi,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Test Fisik Binpres KONI Papua Beni Maniani mengungkapkan, test fisik akan dilakukan pada 26 November mendatang dengan diikuti 560 atlet.
- Tag :
- KONI Papua,
- PON Papua,
- PON XX,
- Sekum KONI Papua
Tinggalkan Balasan