Kronologis Seorang Warga Meninggal Hingga Polsek Miktim Diserang Versi Polisi, Berawal dari Laporan Seorang Isteri

Kapolsek Mimika Timur, AKP Matheus T. Ate. (Foto: Arifin/Seputarpapua)
Kapolsek Mimika Timur, AKP Matheus T. Ate. (Foto: Arifin/Seputarpapua)

TIMIKA | Kapolsek Mimika Timur (Miktim), AKP Matheus T. Ate menjelaskan kronologis seorang warga meninggal hingga Polsek Mimika Timur (Miktim) diserang massa, Jumat (24/2/2023) malam.

Kata Kapolsek, ia baru mengetahui ada yang meninggal setelah sekelompok warga menyerang Polsek Miktim.

Aksi penyerangan Polsek oleh sekelompok warga bermula dari informasi yang beredar bahwa ada salah satu warga bernama Abdurahman Tuturup Mapurujaya meninggal akibat dipukul oknum polisi.

“Awalnya warga salah paham korban meninggal karena dipukul oleh anggota polisi,” kata AKP Matheus, Sabtu (25/2/2023).

Ia menjelaskan kajadian hingga korban meninggal dunia, berawal dari laporan seorang istri pada Rabu, 22 Februari 2023 ke polisi bahwa suaminya bernama Yahya mengambil upah kerja anak-anaknya untuk dipakai mengkonsumsi minuman beralkohol.

“Anggota (kemudian) mencari Yahya, setelah anggota tiba di SP 4 jalur 7, mereka (anggota polisi) melihat Yahya dengan korban berada tepat di depan mobil berboncengan dengan motor, saat mendengar bunyi sirine mereka lalu berhenti,” jelas AKP Matheus.

Yahya kemudian menuju mobil patroli dan langsung diamankan oleh anggota kedalam mobil, sedangkan korban berada kurang lebih 3 meter dari mobil patroli.

“Saat anggota mengamankan Yahya, korban yang berada di atas motor tidak ada lagi, anggotapun menanyakan Yahya temanmu di mana, kemudian dicari bersama dan menemukan korban sudah berada di dalam got,” terang AKP Matheus.

Lanjut AKP Matheus, anggota selanjutnya memintah bantuan Yahya untuk mengangkat korban dari dalam got dengan kondisi lemas.

“Yahya bilang kepada korban, jangan ko (kamu) persulit, ko jangan lemas,” ucapnya.

Tetapi untuk penyebab hingga korban dalam got, kata AKP Matheus belum diketahui dan kondisi korban saat berada dalam got dengan keadaan kaki bagian kiri patah.

“Ini belum pasti, tapi mungkin korban pas mau turun dari motor, kakinya patah sehingga masuk dalam got, tetapi ini belum terjawab, karena belum ada saksi yang melihat langsung korban masuk dalam got, masih diselidiki,” katanya.

Selanjutnya, korban akan dibawa ke rumah sakit, tetapi korban meminta dibawa ker umah.

Saat ini, anggotapun masih mencari penyebab korban hingga berada dalam got dan dari anggota tidak ada yang memukul korban.

“Kondisi saat ini di Mapurjaya sudah aman, setelah saya ke rumah duka untuk menjelaskan kejadian hingga korban meninggal dunia,” pungkasnya.

Sebelumnya pada Jumat malam,.sekelompok warga memblokade jalan dan menyerang Polsek Mimika Timur.

Aksi ini dilakukan warga setelah mendapat informasi ada seorang warga Mapurujaya meninggal karena dipukul oknum anggota polisi.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *