TIMIKA | Pj Bupati Nduga, Namia Gwijangge, mengunjungi para korban aksi kekejaman kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang telah dievakuasi ke Mimika, Papua Tengah, Minggu (17/7/2022).
Pj Bupati Namia sebelumnya bertemu dengan keluarga korban yang meninggal dunia di Bandara Mozes Kilangin Timika. Pj Bupati menyampaikan ucapan duka pada keluarga yang mendampingi pemulangan jenazah.
Tidak hanya itu, Pj Bupati atasnama Pemkab Nduga juga memberikan santunan berupa uang tunai kepada pihak keluarga dari almarhum Taufan Amir (42), Daeng Marannu/Maramli (42), Sirajuddin (27), Mahmud Ismaun (53), Yuda Gurusinga (22), Yulius Watu (23), Hubertus Goti (41) dan Johanes (26).
Kemudian, PJ Bupati yang didampingi Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra melayat ke rumah duka Almarhum Alexander (45) di kompleks belakang SMAN 1, Jalan Yos Sudarso. Disitu, PJ Bupati menyampaikan permohonan maaf mewakili Pemkab Nduga serta berdoa bersama keluarga almarhum. Kemudian PJ Bupati juga menyerahkan santunan berupa uang tunai kepada keluarga korban.
Pj Bupati Nduga, Namia Gwijangge didampingi Kapolres Mimika, AKBP I Gede Putra mengunjungi korban kekerasan KKB Nduga di Timika, Minggu (17/7/2022). (Foto: Saldi/Seputarpapua)
Selepas itu Pj Bupati bersama rombongan menuju RSUD Mimika menjenguk korban yang terluka akibat kekejaman KKB pada Sabtu, 16 Juli 2022 di kampung Nonggolait, Distrik Kenyam. Disitu Pj Bupati bertemu langsung korban Hasdi (42) dan Sudarmin (36), kemudian berkomunikasi terkait peristiwa yang terjadi. Setelah itu Pj Bupati kembali memberikan santunan berupa uang tunai.
Pj Bupati Namia mengatakan, Ia tak menduga peristiwa ini terjadi disaat dirinya yang baru saja dilantik menjadi Pj Bupati Nduga, sedang berupaya membangun Nduga demi kepentingan dan kemajuan masyarakat Nduga.
“Saya tidak pernah menduga itu terjadi, membuat masyarakat kami 12 orang jadi korban, 10 orang meninggal dan dua orang luka-luka,” ujarnya.
Karena itu, Ia mengatakan akan berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat untuk selanjutnya dapat mengambil langkah pengamanan serta berupaya menciptakan situasi di Nduga tetap aman.
Bahkan, Ia juga mengatakan bahwa semua warga yang berasal dari mana saja dan berada di Kabupaten Nduga, juga merupakan masyarakat Nduga. Sehingga wajib baginya untuk Pemkab Nduga melindungi masyarakatnya.
“Saya sangat kesal, karena jiwa 10 orang ini sangat mahal. Apalagi ini tanpa masalah dan menghilangkan nyawa seseorang dengan cara seperti itu,” tegas Pj Bupati Namia.
Ia juga mengungkapkan, satu orang asli Papua (OAP) yang menjadi korban dalam peristiwa ini dan meninggal dunia, adalah hamba Tuhan, dalam hal ini seorang Pendeta.
Kini, kata dia, almarhum Pendeta Elieser Baye (54) telah diambil pihak keluarga dan dimakamkan di Distrik Kenyam.
“Tuhan tidak menginginkan itu, apalagi kita yang sudah mengenal Tuhan dan sudah menerima injil. Orang Nduga itu sudah menerima injil berapa tahun yang lalu, dan injil itu masih ada terus,” katanya.
“Tetapi, orang masih melakukan hal seperti ini. Kami sangat menyesali kejadian ini, dan saya atasnama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Nduga meminta permohonan maaf,” pungkasnya.
- Tag :
- Korban KKB,
- Namia Gwijangge,
- Nduga,
- Pj Bupati Nduga
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis