TIMIKA | Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar menegaskan, kekerasan yang menyebabkan kematian orang lain harus ditiadakan.
“Kekerasan apapun yang mendatangkan ketidakbaikan, apalagi kematian bagi orang lain itu harus ditiadakan. Karenanya, hal ini perlu dilakukan evaluasi, demi perlindungan terhadap masyarakat,” pernyataan ini disampaikan Komjen Pol Boy Rafli Amar setelah menggelar dialog nasional di Hotel Horison Ultima Timika, Papua, Jumat (11/6/2021).
Dialog nasional ini merupakan suatu hal konstruktif (membangun) dan menjadi bagian untuk mencari solusi, khususnya tentang aksi kekerasan yang terjadi di Tanah Papua, terutama kekerasan menggunakan senjata api.
“Semua pasti tahu bahwa banyak masyarakat menjadi korban bahkan di kalangan aparat keamanan TNI-Polri yang gugur dalam melaksanakan tugas-tugas pengamanan di Tanah Papua,”kata mantan Kapolda Papua.
Maka kata Boy Rafli Amar, perlu adanya pendekatan yang mengarah kepada kesejahteraan dengan terus menjalin hubungan komunikasi yang konstruktif antara unsur-unsur pemerintahan dan masyarakat.
Komunikasi yang konstruktif melalui dialog nasional bertujuan mendengarkan secara langsung apa yang diinginkan masyarakat serta pendekatan apa yang tepat dan dapat dilakukan dalam pembangunan.
Untuk itu kata Boy Rafli Amar, BNPT
mempromosikan pendekatan yang bersifat ‘soft approach’ (pendekatan lunak) untuk penanggulangan terorisme berbasis kesejahteraan.
“Pendekatan itu sudah berjalan di beberapa daerah, khususnya melakukan pembangunan yang berbasis sinergitas mulai dari kementerian, lembaga-lembaga, pemerintah daerah dan tokoh masyarakat. Hal ini yang nantinya akan dan tentunya perlu disemangatkan di Tanah Papua,” tuturnya.
- Tag :
- BNPT,
- Boy Rafli Amar,
- Dialog Nasional,
- Papua,
- Papua Sejahtera
Tinggalkan Balasan