TIMIKA | Mahasiswa penghuni Asrama Mimika di Waena, Jayapura mengeluh soal listrik yang selalu padam.
Tahun 2022 lalu PLN memutus jaringan listrik kerena menunggak pembayaran. Di tahun 2023 Asrama Mimika sudah menggunakan token listrik prabayar, mahasiswa kembali mengeluh karena biaya yang terlalu besar.
Para mahasiswa mengaku mengeluarkan biaya besar untuk mengisi token listrik.
“Kami isi pulsa listrik dengan dana Rp500 ribu hanya pake 3 sampai 4 hari menyala dan selajutnya tinggal gelap, terus kita sumbang untuk beli pulsa listrik terus menerus, susah dan ekonomi kami lemah,” begitu ungkapan keluarga besar Asrama Mimika dalam keterangan tertulis yang diterima Seputarpapua.com.
Dalam keterangan tertulis teraebut mahasiswa asrama Mimika meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika agar bisa melakukan tatap muka PLN cabang Jayapura bersama penghuni Asrama Mimika atau Ketua Asrama Mimika.
Mereka juga berhadap agar Pemkab tidak memasang listrik token prabayar.
Mereka juga mempertanyakan kehadiran bagian aset pada tanggal 18 Desember 2022 mendata kerusakan Asrama Mimika Waena namun hingga kini tidak direnovasi.
Menjawab keluhan tersebut, Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (SDM), Marthinus Nuboba mengatakan listrik selalu menjadi keluhan anak-anak asrama Mimika di Jayapura.
Dikatakan, setiap tahun bagian SDM menganggarkan Rp20 juta per asrama.
” Untuk wilayah Jayapura Rp60 juta karena terdapat tiga asrama untuk wikayah Jayapura. Tahun ini juga ada anggarannya, tapi kita masih menunggu Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA),” katanya ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (22/2/2023).
Dengan dana yang sudah disalurkan melalui ketua asrama di hadapan para penghuni asrama tersebut, ia berharap para penghuni asrama bisa memanfaatkan dana tersebut dengan baik.
“Kami juga sudah koordinasi dengan PLN Abepura, jika mereka pakai berhemat perbulannya hanya sekitar 1,6 juta lebih untuk listrik, semua asrama mendapatkan nilai yang sama namun Jayapura yang selalu ada keluhan mengenai PLN,” ujarnya.
Ia juga berharap para mahasiswa bisa bersabar menunggu dana operasional berikutnya yang nantinya akan disalurkan.
“Kalau bisa lebih berhemat air jangan di jalankan terus, listrik juga bisa dipadamkan (saat siang),” ujarnya.
Ia juga menyayangkan selama ini asrama ketika diberikan dana operasional tidak pernah memberikan laporan pertanggungjawaban ke pemerintah.
“Selama ini ketua asrama tidak pernah melaporkan pertanggungjawaban ke kami, Semua asrama tidak pernah melapor,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis