Mabes TNI AD Merespon Kasus Mutilasi Empat Warga di Mimika

Salah satu mobil yang disewa oleh korban Arnold Lokbere, ditemukan dalam kondisi sudah dibakar di wilayah Iwaka, tepatnya sekitar galian C jalan Trans Nabire. (Foto: Ist)
Salah satu mobil yang disewa oleh korban Arnold Lokbere, ditemukan dalam kondisi sudah dibakar di wilayah Iwaka, tepatnya sekitar galian C jalan Trans Nabire. (Foto: Ist)

TIMIKA | Markas Besar (Mabes) TNI AD memberi atensi atas kasus mutilasi empat warga yang diduga melibatkan enam anggotanya.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna menegaskan, pihaknya akan memproses hukum bila didapati pelanggaran dalam pemeriksaan para terduga pelaku.

“Apabila hasil pemeriksaan ditemukan keterlibatan para oknum tersebut, maka TNI Angkatan Darat akan melakukan proses hukum dan memberikan sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tegas Tatang dalam keterangan tertulis, Minggu (28/8/2022).

Dijelaskan Tatang, saat ini, Subdenpom XVII/C Mimika terus melakukan koordinasi dengan pihak Polres Mimika untuk mengungkap keterlibatan oknum TNI AD tersebut.

“Selain itu Polres Mimika sedang memeriksa dua warga sipil dan melakukan pencarian terhadap satu warga sipil lainnya yang diduga juga terlibat,” terangnya.

Lebih lanjut, menurutnya Subdenpom XVII/C Mimika saat ini telah mengamankan dan memeriksa enam oknum prajurit TNI AD atas dugaan adanya keterlibatan mereka dengan kematian dua orang warga sipil yang jenazahnya ditemukan di Kampung Pigapu, Distrik Mimika Timur, Mimika, Papua pada Sabtu (27/8/2022).

Dalam berita sebelumnya, diberitakan bahwa dua korban lainnya hingga kini belum ditemukan.

Namun salah satu korban yang ditemukan di Kampung Pigapu dipastikan merupakan Arnold Lokbere, sedangkan lainnya belum diketahui identitasnya.

Satu dari empat korban bernama Rian Nirigi, dipastikan merupakan Kepala Kampung Yugut, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga. Seorang yang lain adalah Leman Nirigi dan satunya lagi belum diketahui identitasnya.

Motif pelaku melakukan pembunuhan yakni dengan cara memancing korban membeli senjata api. Ketika bertemu korban, pelaku malah membunuh, lalu mengambil uang korban sebesar Rp250 juta.

 

penulis : Yonri

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *