TIMIKA | Sejumlah mama-mama Asli Papua di Distrik Kwamki Narama mengikuti kegiatan yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).
Kegiatan yang diikuti Mama-mama ini adalah sosialisasi tentang program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dan Pencegahan Stunting.
Kegiatan ini digelar selama dua hari di Kampung Ladun Mekar tanggal 26-27 Juli 2022.
Program KKBPK yang dipejari oleh mama-mama ini adalah upaya dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.
Dimana Program KKBPK ini tidak hanya menurunkan total fertility rate (jumlah rata-rata anak yang terlahir dari seorang wanita usia subur), akan tetapi mempersiapkan generasi muda untuk merencanakan kehidupan berumah tangga.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta implementasi KKBPK dan dapat mengaplikasikan hasil pelatihan kedalam membina keluarga.
Selain itu untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mama-mama terhadap penurunan stunting. Sehingga dapat menerapkan pola hidup sehat di dalam kehidupan keluarga.
Selanjutnya, Staf Ahli Bupati Mimika Maria Rettob yang hadir dalam kegiatan tersebut menyebut sosialisasi yang dilaksanakan ke kampung harus menerapkan pendekatan kearifan lokal di setiap wilayah adat.
“Maksudnya kearifan lokal itu menyesuaikan bahasa dan perilaku mama-mama Papua yang menjadi peserta,” katanya.
Ia menambahkan masalah stunting di Mimika perlu diperhatikan meskipun angka prevalensi stunting di Mimika pada tahun 2021 sebesar 14 persen atau dibawah prevalensi angka stunting nasional sebesar 24 persen di tahun yang sama.
“Intervensi terhadap pencegahan dan penanganan kasus stunting harus dilakukan secara sinergis diberbagai sektor,” katanya.
Ia mendukung kegiatan tersebut sebab menurutnya pelaksanaan kegiatan sosialisasi sangatlah tepat untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat.
Sementara itu Kepala DP3AP2KB Hermalina Imbiri mengatakan kegiatan sosialisasi berisikan materi tentang pencegahan stunting dan bagaimana mewujudkan keluarga sejahtera.
“Kegiatan ini dilaksanakan dua hari, jadi hari pertama diberikan materi soal Keluarga Sejahtera, hari kedua itu soal stunting,” ungkapnya.
Hermalina melanjutkan kegiatan serupa juga akan digelar di dua distrik lainnya yakni Distrik Mimika Baru dan Iwaka. Materi-materinya juga akan disampaikan tidak hanya bahasa Indonesia namun juga menggunakan bahasa daerah, sehingga mama-mama yang hadir lebih mudah mengerti.
Tinggalkan Balasan