Bisa juga, lanjut Leo, ikut melihat proses swab dan pemeriksaannya dengan metode PCR sampai seseorang terbukti positif terinfeksi Covid-19.
“Yah, mungkin kalau ada yang mau IDI bisa fasilitasi agar tidak menjadi semacam hoax, atau fitnahan yang menjadi akar pahit di masyarakat,” kata dia.
Ia mengatakan, virus corona ibarat udara. “Kita tidak bisa lihat, tidak bisa cium, tidak bisa raba. Tapi apakah kita tidak percaya ada udara?”
Menurutnya, pandemi global ini telah mempengaruhi 200an negara di dunia, lalu apakah mungkin 200an negara tersebut sepakat berkonspirasi?
“Tanyakan pada hati nurani masing-masing. Apa alasan tidak mempercayai ini,” ujar dr. Leo.
Kuat bersama
dr. Leo mengatakan, situasi pandemi ini berat. Karena itu, seyogyanya sebagai sesama anak bangsa perlu saling bahu membahu dan berkontribusi positif. Menurutnya, upaya dan sumbangsih positif sekecil apapun itu akan sangat berarti.
“Dan sekecil apapun upaya kita dalam menghambat proses penularan virus ini juga sangat berarti,” lanjutnya.
Ia mengingatkan, sebisa mungkin bila memang tidak begitu penting untuk tidak perlu keluar rumah. Bila terpaksa harus keluar rumah, pakai masker dan kacamata.
- Tag :
- dr. Leonard Pardede,
- Mimika,
- Papua,
- Pasien Covid-19
Tinggalkan Balasan