TIMIKA | Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi menyebutkan bahwa ketersediaan vaksin di Indonesia adalah berkat kerja diplomasi yang dilakukan pihaknya selama ini.
“Salah satu tugas diplomasi selama pandemi adalah mendukung kerja Pemerintah dalam pengelolaan pandemi. Baik dari sisi kesehatan, maupun dampak sosial-ekonominya melalui kerjasama dengan pihak lain,” terang Retno dalam Konferensi Pers Virtual, Senin (7/12).
Disebutnya, dari sisi kesehatan diplomasi bekerja untuk memperlancar ketersediaan alat diagnostik, teropaktik dan vaksin untuk keperluan masyarakat Indonesia.
“Di awal pandemi, diplomasi bergerak di bidang ketersediaan peralatan diagnostik dan teropatik. Diplomasi juga aktif untuk mendukung upaya ketersediaan vaksin, dengan tugas utama, membuka akses, meratakan jalan dan mengatasi berbagai kendala yang muncul,” terangnya.
Di Bulan Agustus 2020, disebut Retno, bersama Menteri BUMN, Ia ditugaskan untuk membuka akses kerjasama dengan beberapa pengembang vaksin, termasuk dengan Sinovac dan Sinova.
“Masuk bulan oktober tugas serupa saya jalankan, termasuk menjajaki kerjasama dengan Astra-Seneka dan kerjasama vaksin multilateral melalui Gavi Covax Facility,” tutur Retno.
Untuk kerjasama dengan Sinovac, koordinasi intensif selama beberapa minggu ini terus ia lakukan dengan otoritas Republik Rakyat Tiongkok, terutama dengan State Councilor (Menteri Luar Negeri) RRT, Wang Yi.
“Di satu dua minggu terakhir, komunikasi dengan otoritas RRT, sudah tidak dilakukan day by day. Tetapi hour by hour,” terang Retno.
“Oleh karena itu Pemerintah sampaikan apresiasi kepada Pemerintah dan Otoritas RRT yang telah memberikan kerjasama yang baik selama ini,” tambahnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis