MERAUKE | Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Disdik) Kabupaten Merauke, Papua menyiapkan sejumlah strategi untuk mengatasi berbagai persoalan pendidikan di pedalaman setempat.
Stefanus Kapasiang, Kepala Disdik Merauke yang baru dilantik Bupati Romanus Mbaraka menggantikan Thiasony Betaubun, mengaku telah menyiapkan dua strategi.
“Saya punya komitmen untuk membenah persoalan pendidikan di Merauke. Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi kita berupaya secara bertahap,” kata Stef, Selasa (5/4/2022).
Stef mengungkapkan sejumlah persoalan pendidikan di wilayah pedalaman, salah satu diantaranya terkait kekosongan tenaga pendidik. Masalah ini mengakibatkan aktivitas belajar mengajar di sejumlah kampung menjadi mandek.
“Di setiap pemerintahan distrik, ada seksi bidang pendidikan dan kesehatan. Kami akan bekerja sama dengan seksi ini untuk mengontrol para guru,” kata dia.
Melalui kerja sama itu, para guru yang hendak ke kota wajib meminta izin dari kepala distrik. Tentunya dengan alasan jelas dan juga keperluan mendesak atau penting untuk ke kota.
Strategi lain, kata Stef, ialah mendekatkan layanan pendidikan bagi para guru. Mengingat cukup banyak tenaga pendidik yang menempuh jenjang pendidikan tinggi, untuk memenuhi aturan sertifikasi guru.
“Kita akan buka kelas jauh, khusus para guru yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Negeri Musamus. Dengan begitu mereka tidak datang ke kota untuk mengikuti perkuliahan,” tuturnya.
Stef menambahkan, pihaknya akan bekerja sama dengan Universitas Negeri Musamus untuk membuka kelas jauh di Distrik Kimaam, Okaba dan di Muting.
“Bagi guru yang berbulan-bulan tinggalkan tempat tugas tentu diberikan sanksi sesuai aturan. Jika sudah fatal, tentu akan diberhentikan,” tegasnya.
Tinggalkan Balasan