Merawat Toleransi di Mimika, Organisasi Islam Libatkan Diri Amankan Ibadah Natal

Personel dari sejumlah organisasi Islam di Kabupaten Mimika, Papua Tengah melakukan pengaturan lalu lintas didepan Gereja Katedral Tiga Raja, Sabtu (24/12/2022) malam. (Foto: Saldi/Seputarpapua)
Personel dari sejumlah organisasi Islam di Kabupaten Mimika, Papua Tengah melakukan pengaturan lalu lintas didepan Gereja Katedral Tiga Raja, Sabtu (24/12/2022) malam. (Foto: Saldi/Seputarpapua)

TIMIKA | Sejumlah organisasi Islam di Kabupaten Mimika, Papua Tengah ikut melibatkan diri dalam proses pengamanan di gereja-gereja yang melaksanakan kegiatan ibadah malam Natal 2022, Sabtu (24/12/2022).

Pantauan Seputarpapua.com dilapangan, proses pengamanan dilakukan mulai dari sore hingga malam ini.

Organisasi Islam yang melibatkan diri seperti dari Barisan Ansor Sebaguna Nahdlatul Ulama atau Banser NU, Relawan Baznas Tanggap Bencana dengan Relawan Timika, juga Panitia Hari Besar Islam atau PHBI.

Personel dari ketiga organisasi islam ini terlihat antusias membantu aparat keamanan mengatur arus lalu lintas depan tiap-tiap gereja hingga membantu mendeteksi potensi adanya gangguan keamanan.

Haji Ismail selaku Komandan Banser NU Rayon Mimika Baru, mengatakan pihaknya menerjunkan 31 personel dalam pengamanan ini untuk membantu mengatur arus lalu lintas didepan gereja-gereja yang melangsungkan kegiatan ibadah.

Menurut dia, keterlibatan Banser dalam mengamankan kegiatan ibadah natal di gereja-gereja, murni untuk merawat toleransi antar umat beragama serta menjaga kamtibmas di Kabupaten Mimika agar tetap terjaga.

“Sudah seperti biasanya, kami menjaga toleransi antar umat beragama supaya tetap terjaga,” ujar Haji Ismail ditemui didepan Gereja Katedral Tiga Raja, Timika.

Di lokasi yang sama, Komandan Lapangan Relawan Baznas Tanggap Bencana, Agung Hari Perdana, mengatakan keterlibatan personelnya bersama Relawan Timika untuk bersiap siaga terhadap hal-hal menyangkut kebencanaan selama natal hingga tahun baru. Bahkan juga akan tanggap jika ada terjadi kecelakaan, kebakaran, maupun peristiwa lainnya yang membutuhkan tenaga para relawan.

“Intinya kami siap siaga di kebencanaan jika terjadi,” kata Agung.

Begitu juga Sekretaris PHBI Mimika, Roni Irnawan, ditempat yang sama juga menyampaikan bagaimana pihaknya terlibat dalam merawat toleransi yang sudah terjalin sangat baik di Kabupaten Mimika. Sebagaimana biasanya setiap perayaan hari raya Idul Fitri, umat kristiani dari jemaat maupun pemuda gereja hingga tokoh kristiani di FKUB turut melakukan hal yang sama menjaga pelaksanaan ibadah salat Ied.

“Selanjutnya perayaan natal, kami dari PHBI juga merawat toleransi yang ada, yaitu dengan menjaga ibadah natal supaya berjalan dengan baik,” katanya.

Menurutnya, keberagaman dan persatuan di Kabupaten Mimika bukan hanya teori, melainkan sudah dibuktikan dan dilaksanakan dilapangan dalam berbagai kegiatan keagamaan yang ada di Kabupaten Mimika.

Tak hanya organisasi islam, tampak sejumlah umat hindu ikut melakukan pengamanan ibadah malam natal ini.

Pengamanan proses ibadah natal yang dilakukan melibatkan sekitar 730 personel gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, instansi pemerintah terkait, kerukunan atau paguyuban, organisasi keagamaan, relawan, hingga mitra kamtibmas yang ada. Jumlah ini diluar dari ratusan personel gabungan lainnya yang melakukan siaga di pos-pos pengamanan Operasi Lilin 2022 di Kabupaten Mimika.

penulis : Saldi
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *