Michael Gomar: Pencegahan Stunting Butuh Perhatian Serius Semua Pihak

Pj Bupati Mappi Michael R. Gomar saat memberikan sambutan
Pj Bupati Mappi Michael R. Gomar saat memberikan sambutan

TIMIKA | Dinas Pendidikan Kabupaten Mappi, Papua Selatan, melaksanakan kegiatan Diklat Peningkatan Kompetensi Pendidik PAUD, dalam Situasi Dini Sensitif Gizi untuk percepatan penurunan stunting di Mappi Tahun 2022, Jumat (26/8/2022).

Dalam kegiatan tersebut dihadirkan empat Narasumber dari Direktorat Guru PAUD dan Dikmas Kemendikbudristek yakni, Agung Nugroho Marey, Ali Nugraha, Sheba Sri Dwide dan Dr. Zukhairina.

Kegiatan itu dibuka oleh Penjabat Bupati Mappi Michael R. Gomar di Aula Dinas Pendidikan, dan dihadiri Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ketua PKK dan para peserta diklat.

Diklat ini akan berlangsung selama lima hari dan peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 65 orang terdiri dari 13 TK di Mappi.

Penjaba Bupati Mappi Michael R Gomar dalam sambutannya mengatakan, diklat yang dilakukan adalah kegiatan yang sangat penting dan prioritas, maka harus bersyukur karena Tuhan telah membuka jalan.

Stunting merupakan salah satu program nasional yang diamanatkan untuk dilaksanakan diseluruh provinsi dan kabupaten/kota.

“Program ini menjadi kebijakan pemerintah pusat untuk dilaksanakan dan diwajibkan kepada seluruh kabupaten/kota, dengan melihat kondisi daerah serta permasalahan nasional yang ada, sehingga stunting menjadi kebijakan pemerintah pusat dan wajib dilaksanakan diseluruh kabupaten/ kota,” katanya.

Gomar menjelaskan, stunting sangat mempengaruhi kualitas tumbuh kembang seseorang anak untuk menjadi dewasa, dan untuk membentuk sumber daya manusia yang andal.

Secara kuhsus di Kabupaten Mappi serta Papua pada umumnya, tumbuh kembang anak dalam pasca 1.000 hari pertumbuhan sangat terbelakang, dan sudah berlaku dalam waktu yang cukup lama.

“Artinya pada saat Ibu melahirkan dan tidak ada perhatian yang baik terutama gizi, maka anak-anak kita khusus anak-anak Papua yang ada di kampung-kampung akan mengalami kondisi gizi yang kurang baik. Dan hal ini bukan hanya berlangsung dalam waktu satu atau dua tahun, tetapi sudah berlangsung cukup lama,” tuturnya.

Oleh karena itu, pencegahan stunting bukan menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan serta pemerintah pada umumnya, tetapi menjadi tanggungjawab bersama, baik itu pemerintah maupun masyarakat.

Pencegahan stunting membutuhkan perhatian yang serius dari semua pihak, dan membutuhan kolaborasi secara bersama, sehingga stunting bisa diminimalisir.

“Peran guru ditingkat kampung dan distrik sangat penting, karena guru inilah yang mengajar anak-anak pada usia sekolah mulai dari tingkat Paud, TK, SD, SMP dan SMA. Bahkan dari usia tumbuh kembang anak guru sudah mendapatkan informasi tentang bagaimana anak bisa sehat,” jelasnya.

Ia berharap, dengan diklat ini, khusus percepatan penurunan stunting di Mappi dapat dilaksanakan, dan peserta yang mengikuti kegiatan ini dapat mengikuti dengan baik.

“Dan kedepan mudah-mudahan bisa terlaksana dan diimplementasikan pada seluruh masyarakat yang ada ditingkat kampung dan distrik,” tambahnya.

 

penulis : Anya Fatma
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *