Mile 50 Freeport Area Paling Basah di Dunia, akan Didaftarkan ke WMO

Area Mile 50. (Foto: Freeport Indonesia)
Area Mile 50. (Foto: Freeport Indonesia)

TIMIKA | Jalan Tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) tepatnya di Mile Post 50, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua menjadi area terbasah di dunia dengan tingkat curah hujan tertinggi.

Dikutip dari laman FM Freeport Indonesia disebutkan, pada tahun 2019 lalu, kawasan tersebut diguyur hujan 12,143 milimeter sepanjang tahun.

Tingkat curah hujan rata-rata lima tahunan pada angka 12,143 milimeter ini adalah 279.4 milimeter lebih tinggi daripada tingkat curah hujan rata-rata tempat terbasah di dunia sebelumnya, yang disandang Mawsynram di India.

Berdasarkan data lima tahunan yang didapat dari area yang ditentukan, area di sekitar Mile Post 50 Jalan Tambang Utama diguyur hujan rata-rata dalam 329 hari setahun.

Sementara MP 50 atau yang disebut sebagai Panamen Tanaga dalam peta area perusahaan- bukanlah area yang terkenal di perusahaan secara keseluruhan, karyawan dan pengunjung di Jobsite sangat familiar dengan area ini.

Cuaca di titik ini seringkali menentukan apakah perjalanan antara dataran rendah dengan dataran tinggi dan sebaliknya akan ditempuh dengan perjalanan cepat 15 menit menggunakan helikopter atau perjalanan tiga jam dengan bus. Di area ini jugalah satu-satunya toilet umum di Jalan Tambang Utama tersedia.

Badan Meteorologi, Klimatoligi dan Geofisika (BMKG) Timika bersama PTFI akan mendaftarkan area Mile 50 sebagai daerah paling basah di dunia ke World Meteorological Organization (WMO) yang merupakan badan meteorologi dunia.

“Kemarin itu Freeport ada taruh alat sensor hujan, dilihat, ukur, kok dalam satu tahun itu datanya menarik sekali. Dari jumlah hari hujan dan intensitasnya itu sangat tinggi,” kata
Forecaster BMKG Timika, Aji Supraptaji kepada Seputarpapua.com di kantornya, Kamis (2/7).

 

Forecaster Stasiun BMKG Timika, Aji Supraptaji.   Foto: Saldi/SP
Forecaster Stasiun BMKG Timika, Aji Supraptaji. (Foto: Saldi/SP)
Advertisements

 

Aji mengatakan, beberapa waktu lalu BMKG Timika bersama PTFI melihat hasil setahun dari alat yang ditaruh PTFI khususnya di Mile 50.

Curah hujan di wilayah itu terjadi hampir setiap hari, sehingga sangat dimungkinkan menjadikan wilayah tersebut adalah yang paling basah di dunia, lantaran dilihat dari jumlah curah hujan yang sudah melebihi dibanding wilayah lainnya.

“Kemarin dari BMKG dan PT Freeport itu di wilayah mile 50 khususnya, mungkin sedunia wilayah paling basah. Dia jumlah curah hujannya setiap hari ada hujan, dan itu jumlahnya sudah lebih,” kata Aji.

Oleh karena itu dengan data yang sudah diperoleh, BMKG berencana mendaftarkan wilayah Mile 50 ke badan meteoroligi dunia atau WMO.

“Jadi itu kita lagi mendaftarkan daerah itu ke WMO, World Meteorological Organization atau badan meteorologi dunia. Selama ini kan agak ideal wilayah yang basah itu,” ungkapnya.

Advertisements

 

Reporter: Saldi
Editor: Misba Latuapo

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan