Nathan berharap agar seluruh masyarakat dan juga pemerintah kampung dan distrik untuk bersama menjaga jembatan yang sudah dibangun.
“Tidak perlu minta terima kasih kepada saya atau kepada Freeport. Tetapi terima kasih itu dengan kita menjaga jembatan ini,” tuturnya.
Jembatan ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan, karena membangun dua jembatan itu tidak mudah dengan memakan biaya dan waktu yang cukup banyak.
SERAH | Proses serah terima jembatan dari PT Freeport Indonesia kepada Pemerintah Distrik Hoeya.F (oto: Anya Fatma/Seputarpapua)
Belum lagi proses pengangkutan material dari Kota Timika ke wilayah Distrik Hoeya yang berada di pegunungan yang harus menggunakan helikopter.
“Memang ini sebuah mimpi yang kita dapat di Hoeya,” ungkap Nathan.
Kepala Distrik Hoeya, Karel Kum terus menyampaikan apresiasi dan terima kasih tak terhingga kepada PT Freeport Indonesia yang sudah menghubungkan kampung-kampung di wilayah distrik yang dia pimpin.
Karel mengungkapkan bahwa kehidupan masyarakat dari kampung ke kampung dan juga ke ibu kota distrik itu tidak bisa terlepas dan jembatan-jembatan ini sudah membantu menghubungkan.
“Menjaga itu tanggung jawab pemerintah distrik, kampung, tokoh masyarakat dan masyarakat sendiri. Jadi jembatan yang begitu mewah dan bagus itu bisa kita rawat,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mimika, Robert Mayaut juga menyampaikan terima kasih kepada PT Freeport yang telah menyelesaikan pekerjaan dua jembatan itu sekaligus menyerahkan kepada pemerintah distrik.
- Tag :
- Feature,
- PT Freeport Indonesia,
- Topik Khusus
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis