Minta Perlindungan Bagi Guru, PGRI Datangi Mabes Polri

PGRI: Tingkat Kesejahteraan Guru di Pedalaman Papua Masih Rendah
Ilustrasi

TIMIKA | Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia berkunjung ke Mabes Polri memohon perlindungan bagi guru di Tanah Air.

Kedatangan para pengurus PB PGRI disambut oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono di ruang rapatnya, Jumat (30/4/2021).

“PGRI menyampaikan permohonan, perlindungan dan keselamatan kerja bagi guru di seluruh wilayah tanah air terutama di daerah konflik,” sebut Ketua Umum PB PGRI Prof. Dr. Unifah Rosyidi dalam poin pertama permohonan seperti yang diterima seputarpapua melalui siaran pers, Minggu (2/5/2021).

Menurut Rosyidi, tidak ada alasan bagi pelaku untuk menjadikan guru sebagai korban pembunuhan. Terlebih karena guru tidak punya keberpihakan terhadap politik tertentu.

“Guru tidak berpolitik, tidak seharusnya menjadi korban kekerasan apalagi pembunuhan,” tegas Rosyidi.

Selain itu, PGRI juga memohon solusi pendampingan bagi guru agar tidak terjerat tindak pidana korupsi dalam mengelola uang negara.

Kerawanan guru dalam mengelola uang negara yang dimaksud PGRI, seperti dana BOS, DAK atau dana bantuan lain dari pemerintah yang secara teknis operasional, menurutnya guru tidak memiliki kecakapan dalam keuangan.

“Sehingga beberapa guru dan kepala sekolah dihukum dan harus dipecat dari PNS sehingga kehilangan jabatan profesinya,” terang Rosyidi.

penulis : Yonri
editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *