Monev ke UNIPA, YPMAK Peringatkan Peserta Beasiswa Terkait Masa Studi, Tidak Boleh Melebihi Waktu Ditentukan

MONEV | Situasi monitoring dan evaluasi (Monev) yang dilakukan YPMAK terhadap peserta beasiswa yang studi di UNIPA Manokwari. (Foto: Humas YPMAK/Seputarpapua)
MONEV | Situasi monitoring dan evaluasi (Monev) yang dilakukan YPMAK terhadap peserta beasiswa yang studi di UNIPA Manokwari. (Foto: Humas YPMAK/Seputarpapua)

TIMIKA | Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) para mahasiswa penerima beasiswa yang menjalani perkuliahan di Universitas Negeri Papua (UNIPA) Manokwari, pada Senin (4/7/2022).

Deputi Monev YPMAK, Kristianus Ukago di Manokwari mengatakan, kegiatan Monev dilaksanakan agar penerima beasiswa berjalan sesuai tujuan dan target yang diharapkan sesuai Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara YPMAK dan UNIPA sebagai mitra.

“Monitoring ini dilaksanakan setiap tahun untuk melihat langsung kondisi terkini anak-anak yang menerima beasiswa dari YPMAK yang mengelola dana kemitraan PT. Freeport Indonesia,” kata Kristianus melalui siaran pers yang diterima seputarpapua.com, Selasa (6/7/2022).

Tahun ini, kata dia, terdapat 14 peserta program beasiswa yang terbagi dalam dua kelompok yaitu peserta 7 orang peserta beasiswa khusus dan 7 peserta beasiswa umum.

Sementara Kepala Divisi Pendidikan YPMAK, Feri Uamang menambahkan, ada beberapa syarat yang harus dipatuhi oleh peserta penerima beasiswa, terutama dalam hal masa studi.

Peserta, kata dia, tidak boleh melampaui masa studi yang ditentukan, yakni untuk program strata satu (S-1) maksimal lima tahun dan program diploma tiga (D-3) maksimal tiga tahun.

“Kalau ada yang selesaikan masa studi melampaui ketentuan itu, maka secara otomatis YPMAK akan menghentikan pemberian beasiswa kepada yang bersangkutan,” kata Uamang.

Menurut dia, beasiswa yang disalurkan YPMAK sepenuhnya untuk mendukung pendidikan anak-anak asli Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan di Kabupaten Mimika. Namun harus sesuai dengan batas waktu studi yang sudah ditentukan.

Program beasiswa sendiri bersumber dari PT Freeport tersebut dimulai sejak 2007 saat YPMAK masih bernama Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK), dengan kuota yang tersedia untuk 3.000 orang, mulai dari jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Kegiatan monev oleh Tim YPMAK dilanjutkan dengan diskusi dan kunjungan ke tempat tinggal para mahasiswa.

Koordinator kerja sama pendidikan YPMAK-UNIPA, Isak Semuel Erari menyebutkan, UNIPA siap jika diminta melakukan bimbingan khusus kepada mahasiswa penerima beasiswa untuk meningkatkan prestasinya.

“Fasilitas yang diterima melalui YPMAK sangat bagus, jika mahasiswa bersedia, dosen Unipa siap memberikan bimbingan khusus dalam program beasiswa ini,” ujarnya.

Erari berharap program pemberdayaan bidang pendidikan yang diterima oleh anak asli Kamoro dan Amungme dapat dimanfaatkan dengan baik.

Selain bertemu mitra, tim Monev YPMAK juga berkesempatan untuk bertemu dengan perwakilan peserta beasiswa yang sempat hadir. Para peserta juga diminta mengisi quisioner yang telah disiapkan oleh tim.

 

penulis : Mujiono

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *