Nia Lawan Rasa Sakit di Final Para-Bulutangkis Peparnas Papua

Atler paralimpik Papua, Yunia Widya Irianti, melenggang ke final Para-Bulutangkis Perseorangan Putri kelas elite usai menaklukkan Jawa Tengah, pada pertandingan semifinal di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, Jumat (12/11/2021). (Foto: Sevianto/Seputarpapua)
Atler paralimpik Papua, Yunia Widya Irianti, melenggang ke final Para-Bulutangkis Perseorangan Putri kelas elite usai menaklukkan Jawa Tengah, pada pertandingan semifinal di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, Jumat (12/11/2021). (Foto: Sevianto/Seputarpapua)

JAYAPURA | Atler Bulutangkis NPC Papua, Yunia Widya Irianti melenggangkan kaki ke babak final di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua.

Nia, sapaan karib Yunia, maju ke final usai kalahkan rivalnya, Kustanti dari Jawa Tengah di Semi Final Para-Bulutangkis Perseorangan Putri kelas elite di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, Jumat (12/11/2021).

Bagi Nia, menaklukkan lawannya bukanlah perkara mudah. Dalam pertandingan, Kustanti memang terlihat sangat hati-hati melawan Nia.

Nia juga bermain lepas dan terlihat menikmati pertandingan. Kok yang terbang tajam ke arahnya sesekali ditangkis dengan tepisan kecil di ujung net.

Tidak sedikit juga Nia membuat Kustanti kewalahan menerima umpan silang dan smash tajam darinya.

Laga berakhir dengan dua set dimenangkan Nia dengan torehan skor 21-12 dan 21-15.

Meski begitu, kata Nia, hal yang paling utama dan harus ia taklukan dalam pertandingan itu adalah rasa sakit dan takutnya.

Di set pertama, Nia akui merasa kurang percaya diri dan gugup. Ia juga alami keram kaki saat pertengahan set pertama.

“Rasa takut dan tidak percaya diri itu jadi lawan utama. Kadang kalau sudah nervous, sudah ngeblank, itu hancur,” kata Nia usai pertandingan.

Bagi putri kelahiran Karanganyar, 17 Juni 2001 ini, fokus utamanya adalah menyelesaikan pertandingan dengan kekuatan penuh seperti yang selama ini ditanamkan oleh pelatih.

Peparnas XVI, memang merupakan ajang pertama yang diikuti olehnya. Usai lulus SMK di Karanganyar, Nia sempat nganggur dan membantu orang tua berjualan di warung makan.

Di pertengahan tahun 2019, ia diajak Coach Pipit Dian Apsari untuk memperkuat Tim NPC Papua di Peparnas XVI. Sehingga, sejak itu ia fokus jalani pemusatan latihan bersama pelatihnya di Solo.

“Orang tua selalu mendukung saya. Sehingga motivasi saya, saya tidak mau mempermalukan daerah saya dan Papua di ajang ini,” kata Nia.

Meski terbilang pendatang baru, prestasi Nia saat ini menanjak tajam. Pada Selasa, 9 November 2021 kemarin, ia sudah mendulang emas di kelas SS6 putri.

Emas yang diraihnya itu, saat ini merupakan satu-satunya emas bagi Papua di Para-Bulu Tangkis.

Untuk debut esok, Nia mempersiapkan diri menjaga pola tidur dan makanan. Dan yang penting saat ini, melawan rasa sakit yang ia alami di set pertama babak semifinal.

“Lawan rasa sakit, lawan nervous itu yang saya tanamkan dan jadi kunci utama saya,” tekan Nia.

Dengan usia yang masih muda ini, Nia masih punya mimpi untuk masuk ke Pelatnas dan membawa nama Indonesia di kanca Internasional. Coach Pipit yang senantiasa menemaninya diharap dapat membimbing dan membinanya hingga impian itu tercapai.

Pelatih: Nia Baru Kemarin Pegang Raket

Pelatih Bulutangkis NPC Papua, Pipit Dian ApsariĀ  menjelaskan, Nia merupakan anak didiknya yang dilatih mulai dari dasar.

“Nia ini dilatih dari tidak bisa pegang raket,” ujar Pipit.

Menurutnya, alasan ia merekrut Nia karena melihat tekad dan semangat Nia.

Usai melatihnya selama mengikuti Pemusatan Latihan, di Solo, Pipit merasa Nia punya bakat dalam memainkan kok melayang di antara net pertandingan.

“Berlatih dengan saya itu, nggak muluk-muluk aturannya. Mau makan yang ia sukai, yang penting tidak alergi dan ganngu kesehatan, silakan. Yang penting latihannya disiplin. Kalau soal disiplin, saya cukup keras ke Nia,” katanya.

Usai yakin dengan kemampuan Nia, ia pun diturunkan ke Peparnas XVI mewakili NPC Papua dan tidak sia-sia.

“Kualitasnya bagi kami sudah setara dengan atlet Nasional. Kalau diasah terus, saya yakin, Nia itu bisa sampai ke tingkat lebih tinggi,” pungkasnya.

penulis : Adi, Yonri

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *