TIMIKA | Meski kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Papua masih bertambah, namun orang dalam pemantauan (ODP) menurun signifikan yaitu dari 4.008 menjadi 1.827 pada Kamis (30/4).
Juru Bicara Satgas Pengendalian Covid-19 Provinsi Papua dr. Silwanus Sumule mengatakan, ODP yang berkurang secara signifikan seluruhnya telah selesai melewati pemantauan 14 hari masa inkubasi virus.
“Ketika seseorang itu dinyatakan ODP, maka kurang lebih 14 hari mereka akan mendapat pemantauan,” katanya dalam video conference, Kamis.
ODP yang di-eliminasi, kata Sumule, tidak hanya ketika mereka telah melewati masa pemantauan 14 hari, tetapi juga melewati pemeriksaan klinis dan dinyatakan negatif melalui rapid test (tes cepat).
Namun setelah 14 itu, ODP tetap mendapat pemantauan ketat berdasarkan ketentuan organisasi kesehatan dunia (WHO), dimana masa inkubasi virus corona diperpanjang menjadi 28 hari sesuai karakteristik virus itu.
“Jadi kalau mereka sudah keluar, masih 14 hari lagi kita akan memantau dengan cara memberikan nomor telepon atau mereka secara proaktif menghubungi ketika timbul gejala,” jelas Sumule.
Ia mengimbau seluruh masyarakat di Papua agar tetap melaksanakan protokol-protokol yang sudah ditetapkan oleh pemerintah yaitu social distancing dan physical distancing.
Meski pencegahan dini dengan pencarian kontak secara masif dilakukan, wabah virus corona tidak akan berakhir jika masyarakat tetap melakukan aktivitas di luar rumah dan tidak menjaga jarak fisik.
“Tetap ikuti segala ketentuan, masyarakat adalah garda terdepan. Sa jaga ko, ko jaga sa, kitorang semua selamat,” pungkas Sumule.
Satgas Pengendalian Covid-19 Provinsi Papua hingga Kamis malam mencatat kasus positif sebanyak 205 atau bertambah 16 kasus dari hari sebelumnya.
Sementara ODP sebanyak 1.827 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 270 orang. Jumlah sampel yang telah dilakukan pemeriksaan PCR sebanyak 981 sampel.
Adapun rincian pasien positif tersebar paling banyak di Kabupaten Mimika 64 kasus, Kota Jayapura 44 Kasus, Kabupaten Jayapura 36 kasus, Nabire 16 kasus, Merauke 13 Kasus.
Kemudian Keerom 10 kasus, Biak Numfor 9 kasus, Sarmi 4 kasus, Jayawijaya 3 kasus, Mamberamo Tengah 2 kasus, Boven Digoel 2 kasus dan Supiori 2 kasus.
Tinggalkan Balasan