OPINI | Krisis Deforestasi di Papua: Ancaman bagi Surga kecil dan Penduduknya

Dian Fitri Fadillah
Dian Fitri Fadillah

oleh: Dian Fitri Fadillah

Papua, salah satu provinsi di Indonesia yang dikenal akan keindahan dan kekayaan hutannya sebagai rumah bagi keanekaragaman hayati terbanyak di dunia. Namun sayangnya hutan-hutan ini terancam akan deforestasi.

Dalam beberapa tahun terakhir, laju deforestasi di Papua meningkat drastis. Pada tahun 2001, Papua memiliki 24,5 juta ha hutan primer, membentang lebih dari 78% dari luas daratannya. Pada tahun 2021, ia kehilangan 16,6 kha hutan primer _(sumber: Global Forest Watch, 2021)_.

Deforestasi ini berdampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat Papua.
Deforestasi adalah ancaman utama bagi ekosistem planet ini. Deforestasi menghancurkan habitat hewan dan tumbuhan, dan berkontribusi terhadap perubahan iklim _(sumber: Dr. Jane Goodall, 2020)_.

Selain dampak lingkungan, penggundulan hutan juga berdampak negatif bagi masyarakat Papua. Banyak orang Papua yang masih bergantung pada hutan untuk mata pencaharian mereka. Mereka mengumpulkan hasil hutan seperti kayu, dan tanaman obat. Dan hal ini dapat mempersulit mereka dalam mencari nafkah.

Walaupun pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa langkah yang berupaya untuk menurunkan angka deforestasi di Papua, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk melindungi hutan Papua.

Pemerintah Indonesia perlu memperkuat penegakan hukum lingkungannya. Perlu juga bekerjasama dengan masyarakat setempat untuk mengembangkan langkah-langkah baru yang dapat mengurangi deforestasi di Papua.

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi deforestasi di Papua:

1. Pengembangan Alternatif Ekonomi,

Advertisements

Salah satu faktor utama deforestasi adalah penambangan liar dan pembukaan lahan untuk pertanian. Membantu masyarakat setempat dalam mengembangkan alternatif ekonomi yang berkelanjutan, seperti pertanian organik, agrowisata, dan kerajinan tangan, dapat mengurangi tekanan terhadap hutan.

2. Pengawasan dan Penegakan Hukum

Penting untuk meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas ilegal seperti illegal logging dan perambahan hutan. Pemerintah harus memperkuat penegakan hukum terkait kegiatan-kegiatan ini dan memberikan hukuman yang tegas bagi pelanggar.

3. Restorasi Hutan

Melakukan upaya restorasi hutan dengan melakukan penanaman kembali pohon-pohon yang telah ditebang atau rusak. Program restorasi hutan dapat melibatkan partisipasi masyarakat setempat untuk menghijaukan kembali lahan-lahan yang telah terdeforestasi.

4. Pengembangan Kawasan Konservasi

Advertisements

Membentuk kawasan konservasi di daerah yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi dan berpotensi terancam oleh deforestasi. Melalui pengelolaan yang baik dan perlindungan yang ketat, kawasan konservasi dapat menjaga kelestarian alam dan meminimalisir aktivitas merusak.

5. Kerjasama Antar Pemerintah dan Pihak Swasta

Kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk mengurangi deforestasi. Pemerintah dapat memberikan insentif bagi perusahaan yang berkomitmen menjalankan praktik pertanian dan industri yang ramah lingkungan.

Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional di Universitas Cenderawasih

(Opini adalah pendapat atau gagasan penulis yang dikirim ke Redaksi Seputar Papua. Keseluruhan konten menjadi tanggungjawab penulis)

ditinjau Oleh: Saldi Hermanto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan