Keterlibatan paguyuban masyarakat, menurut Elisa, sebagai bentuk upaya bersama pemerintah dalam penanganan Covid-19.
Karena untuk menangani wabah ini, pemerintah tidak bisa sendiri.
“Karena kalau hanya berharap kami pemda tidak akan mampu, karena anggaran penanganan Covid-19 yang dimiliki sangat terbatas,” ujar Elisa.
“Jadi, kami mohon bantuan dan partisipasinya dalam mencegah dan melayani pasien derita Covid-19 di Kota Agats, khususnya para pasien yang bukan asli Asmat jika mereka sedang karantina mandiri di rumah,” tambah Elisa.
Elisa menambahkan, sedangkan bagi pasien postif Covid-19 orang asli Asmat, akan menjalani isolasi terpusat yang sudah disiapkan di RSUD baru, Gedung BLK, dan Hotel Assedu.
“Hanya masyarakat asli Asmat yang akan diisolasi terpusat, yaitu di RSUD Agats, Hotel Assedu dan Gedung BLK,” pungkas Elisa.
- Tag :
- Covid-19,
- Kabupaten Asmat,
- Paguyuban,
- Pemkab Asmat
Tinggalkan Balasan