TIMIKA | Tradisi penghormatan leluhur melalui patung wemawe (figur leluhur) masih dipegang secara teguh oleh suku Kamoro di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
Seperti penuturan salah seorang pengrajin di Galeri Wenawe, Kabupaten Mimika, Hendrikus Wiriu, Sabtu (9/10/2021), patung wemawe merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur suku Kamoro.
Menurut Hendrikus, waktu yang diperlukan untuk pembuatan patung wemawe sekitar tujuh hari.
“Patung wemawe biasa terdapat di rumah-rumah penduduk suku Kamoro,” ujarnya.
Sekedar catatan, suku Kamoro ada salah satu suku asli Papua.
Suku Kamoro adalah salah satu suku asli, selain suku Amungme, yang berada di Kabupaten Mimika. Suku Kamoro tinggal di wilayah yang tersebar di daerah pantai atau dataran rendah.
Hal yang membuat suku Kamoro dikenal oleh luas adalah dari karya seni dan budayanya.
Selain tari-tarian, mereka juga dikenal dari ukirannya yang memiliki ciri khas tersendiri.
Mereka dikenal sebagai suku yang memiliki kemampuan tinggi dalam hal seni pahat, salah satu kearifan lokal Papua.
Suku Kamoro piawai dalam memahat atau ukiran disebut maramowe, mereka membuat ukiran, selain untuk perangkat upacara adat juga untuk dijual.
Beberapa contoh karya seni yang menjadi ikon kebudayaan suku Kamoro, selain patung wemawe, yakni Yamate (perisai), Po (dayung), Paru/Pekoro (mangkuk sagu), Eme (gendang), dan Mbitoro (totem leluhur).
Galeri Wenawe berada di bawah naungan Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe, Kabupaten Mimika.
- Tag :
- Mimika,
- Patung Wemawe,
- Suku Kamoro,
- Ukiran Kamoro
Tinggalkan Balasan