TIMIKA | Manajemen PT. Freeport Indonesia kembali menemui para pekerjanya yang masih bertahan melakukan aksi blokade jalan di mile point 72, distrik Tembagapura, Mimika, Kamis (27/8).
Manajemen PTFI mengutus Vice Presiden Papuan Affair Division (PAD), Frans Pigome, menemui para pekerja yang telah melakukan aksi blokade jalan sejak Senin (24/8).
Pekerja bersikukuh agar akses konvoi bus Shift Day Off (SDO) normal kembali, penyesuaian jadwal kerja yang diterapkan di masa pandemi kembali normal, dan syarat rapid test termasuk di luar area Freeport ditiadakan.
Frans Pigome kemudian menyatakan menerima tiga poin tuntutan pekerja, namun meminta waktu agar manajemen mengatur kembali jadwal SDO, serta meminta pekerja mematuhi protokol kesehatan yang diatur oleh pemerintah.
“SDO akan diatur normal. Manajemen akan mempermudah proses SDO naik turun, namun kita tetap mengikuti aturan soal Covid-19 di luar area perusahaan,” kata Pigome, dikuip dari siaran langsung di berbagai akun media sosial karyawan.
Mengenai aturan protokol kesehatan yang dietatapkan oleh pemerintah, Pigome harap dapat dipatuhi oleh karyawan, termasuk dengan syarat rapid test jika masuk keluar di Kota Timika ke Tembagapura.
Namun, syarat rapid test tersebut dirspon penolakan oleh para karyawan. Pigome menjawab bahwa semua ketentuan tersebut akan diupayakan semudah mungkin oleh manajemen, mengingat itu adalah aturan pemerintah.
Karyawan juga menolak menanda tangani tiga poin yang sudah disepakati tersebut. Mereka ingin pihak manajemen langsung mengeluarkan keputusan menjawab tuntutan lalu disetujui oleh karyawan.
Tinggalkan Balasan