Pemda Mimika Bangun Jembatan Gantung, Anggarannya Rp20 Miliar

JALAN | Kepala Dinas PUPR, Robert Mayaut bersama Waket I DPRD, Aleks Tsenawatme saat berdiri di jembatan gantung yang nantinya akan dibangun oleh pemerintah. (Foto: Ist)
JALAN | Kepala Dinas PUPR, Robert Mayaut bersama Waket I DPRD, Aleks Tsenawatme saat berdiri di jembatan gantung yang nantinya akan dibangun oleh pemerintah. (Foto: Ist)

TIMIKA | Berdasarkan Dokumen Penggunaan Anggaran (DPA) tahun 2022, Pemda Mimika akan membangun jembatan gantung untuk mempermudah akses warga di Distrik Jila.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Robert Mayaut menjelaskan pihaknya mempersiapkan anggaran Rp20 miliar untuk membangun jembatan gantung tersebut.

Robert mengatakan ia bersama Wakil Ketua 1 DPRD, Alex Tsenawatme melakukan kunjungan ke Jila pada Minggu (6/2/2022) untuk mengecek lokasi dan memastikan pembangunan sesuai dengan DPA yang ada.

“Karena pengalaman kita jembatan gantung bukan jembatan biasa, tapi terbuat dari Fabrikasi, dimana kita bangun waktu itu hampir 17-20 miliar karena memang berat di transportasi, kita satu kali sewa heli yang besar sekitar Rp350 juta,” kata Robert ketika diwawancarai di Kantor Puspem, Senin (7/2/2022).

Robert mengatakan, setelah melihat kondisi di sana, kemungkinan dengan anggaran yang ada tahun ini dibangun fondasi dan rangkanya dulu kemudian tahun depan batu membangun bangunan atasnya. Panjang jembatan yang rencana dibangun adalah 70 meter.

“Berdasarkan survey kemungkinan dibangun dalam dua tahap,” katanya.

Selain melakukan survey untuk pembangunan jembatan, ia juga melakukan survey air untuk kebutuhan warga di Jila.

“Beberapa tahun lalu pipa PVC yang dibuat sudah tidak berfungsi, bocor, sudah hancur. Makanya tahun depan kita harus alokasikan, untuk buat pipa kebutuhan air untuk warga,” jelasnya.

Lainnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) juga mengalami kerusakan pada bal penampung sehingga perlu untuk dikoordinasikan dengan pihak yang berwewenang.

“Jadi nanti kan lihat pembangkir listrik siapa yang punya wewenang mengerjakam itu. Tapi paling tidak PU nanti tangani airnya. Kalau peneranganjalan bisa solar cell, berarti tupoksinya masuk di perhubungan karena hanya lampu saja. Kalau PU bisa buat satu paket lampu dengan jalan. Tapi kalau sendiri sendiri berarti lampu ada di perhubungan,” jelasnya.

penulis : Kristin Rejang
editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *