MIMIKA, Seputarpapua.com | Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) mengadakan lomba cerdas cermat wawasan kebangsaan yang diikuti 22 SMA/SMK se-Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Senin (14/10/2024).
Mewakili Pemkab Mimika, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Stefanus Timang, mengatakan bahwa kegiatan ini diadakan dalam rangka meningkatkan rasa nasionalisme, kesadaran berbangsa dan bernegara serta menumbuhkan nilai-nilai patriotisme di kalangan pelajar SMA/SMK se-Kabupaten Mimika.
Menurut Stefanus, kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kecintaan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika serta memupuk rasa, mental dan keberanian di kalangan pelajar untuk berkompetisi secara jujur dan sehat.
“Mudah-mudahan dengan penyelenggaraan kegiatan ini, mampu menghasilkan generasi muda yang memiliki kecintaan terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika serta menghasilkan pelajar-pelajar yang memiliki sikap mental berani bersaing dan berkompetisi diera sportif,” kata Stefanus.
Terpenting dari perlombaan ini, agar nilai-nilai wawasan kebangsaan terpatri dalam diri peserta, dapat menjadi karakter bagi pribadi dan dapat di aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tercipta kedamaian, keamanan dan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Mimika.
“Mari secara bersama-sama kita wujudkan visi Kabupaten Mimika, yakni terwujudnya Mimika yang aman, cerdas, damai dan sejahtera serta mempersiapkan Kabupaten Mimika dalam menyongsong pelaksanaan pemilukada tahun 2024 agar dapat berjalan dengan aman, tertib dan damai,” tandasnya.
Sementara Kepala Badan Kesbangpol, Yan Selamat Purba mengatakan, kegiatan cerdas cermat ini dapat menumbuhkan kembali generasi sekarang untuk cinta NKRI.
“Wawasan kebangsaan ini tahun lalu kita adakan pada tingkat SMP, tahun ini kita adakan tingkat SMA dan SMK,” katanya.
Ada banyak hal terkait dengan nilai-nilai kebangsaan yang mulai ditinggalkan, lantaran anak-anak generasi Z sudah masuk pada tatanan teknologi. Kegiatan ini untuk me-refresh wawasan anak-anak untuk tidak meupakan sejarah.
“Sejarah itu modal awal kita, sehingga Indonesia ini ada. Jadi nilai-nilai Pancasila, NKRI, UUD harus kita galakkan kembali, hanya itulah modal untuk mempersatukan kita terutama generasi muda ini,” ujarnya.
Nantinya dengan kegiatan ini anak-anak bisa bercerita saat kembali ke sekolah masing-masing, meneruskan apa yang didapatkan kepada teman-teman mereka.
“Kami berharap anak-anak generasi sekarang ini punya pemahaman terhadap sejarah Indonesia dan punya pengetahuan bagaimana untuk memperkuat rasa kesatuan kita melalui wawasan kebangsaan,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis