Pemkab Mappi Alokasikan Dana Otsus Rp7 Miliar Kuliahkan Tujuh Pelajar di New Zeland

Pj Bupati Mappi Michael R Gomar (tengah kemeja merah) saat berfoto bersama perwakilan IPU New Zeland University dan siswa dan siswi yang akan mengikuti tes beasiswa. (Foto: Ist/Humas Mappi)
Pj Bupati Mappi Michael R Gomar (tengah kemeja merah) saat berfoto bersama perwakilan IPU New Zeland University dan siswa dan siswi yang akan mengikuti tes beasiswa. (Foto: Ist/Humas Mappi)

TIMIKA | Dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Pemerintah Kabupaten Mappi bakal mengirim putra-putri terbaiknya kuliah di luar negeri bekerjasama dengan Institute of the Pacific United (IPU) New Zealand.

Pelaksanaan program beasiswa ini dituangkan dalam Memorandum Of Understanding (MoU)  ditandatangi Penjabat Bupati Mappi, Michael Rooney Gomar dengan perwakilan IPU New Zealand, Dosen Senior (Senior Lecturer Internasional Business), and Senior Internasional Marketing Officer, yang juga selaku koordinator siswa/Siswi penerima beasiswa Pemerintah Provinsi Papua di New Zealand, Marveys Ayomi, BBS.,MMgt, Sabtu 11 Maret 2023 di Kepi, Mappi, Provinsi Papua Selatan.

Menurut keterangan tertulis yang diterima seputarpapua.com pada Kamid (16/3/2023) penandatangan MoU ini juga bersamaan dengan  proses seleksi calon penerima beasiswa.

Seleksi diikuti 33 orang pelajar kelas XII yang berasal dari SMA dan SMK se-Kabupaten Mappi. Tes yang diberikan berupa lembar soal pilihan ganda, tes menulis dan tes wawancara dalam Bahasa Inggris. Proses seleksi dilakukan oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Mappi dan Dinas Pendidikan dengan pengawasan langsung dari tim IPU New Zealand.

Pj Bupati Mappi, Michael Gomar mengatakan, program beasiswa ini merupakan program prioritas Pemkab Mappi dalam rangka peningkatan SDM putra-putri Mappi. Ini sebagai tindaklanjut dari kebijakan pemerintah pusat yang memberikan mandatori kepada pemerintah kabupaten/kota untuk mengalokasikan anggaran pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pembangunan infrastruktur daerah.

Khusus untuk program beasiswa luar negeri ini, Pemkab Mappi mengalokasikan dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk pengembangan pendidikan Pemkab Mappi kemudian menggandeng dan berkoordinasi dengan IPU New Zealand dan akhirnya bisa diwujudkan lewat penandatangan MoU.

“Saya atas nama pribadi dan sebagai kepala daerah menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah dalam hal ini, Tim Anggaran Pemerintah Daerah, para pimpinan OPD teknis yang sudah mendukung program beasiswa di dalam negeri maupun luar negeri,” ungkapnya.

Beberapa waktu lalu, diungkapkan Pj Bupati, ia bertemu dan mendengarkan saran dari pelajar dan mahasiswa asal Mappi di Merauke. Ada banyak saran dan masukan dari pelajar yang meminta Pemkab Mappi melakukan terobosan  dan pembenahan juga perbaikan perekrutan dan pembiayaan bantuan pendidikan yang bersumber dari Dana Otsus maupun sumber dana lainnya. Karena ada mahasiswa yang sudah semester tiga tapi belum mendapat bantuan beasiswa hingga akhirnya mengalami drop out dari kampus. Akhirnya Pj Bupati bersama Bagian Hukum, Bagian Kesra dan Dinas Pendidikan merancang kembali Peraturan Bupati tentang penyaluran bantuan pendidikan.

“Adik -adik kita ini punya tekad yang kuat untuk kuliah dan kita wajib mendukung itu. Dan hal itu yang mereka sampaikan kepada saya saat saya berkunjung ke kota studi Merauke,” katanya.

Gomar mengaku ada juga kendala lain yang mesti dihadapi pihaknya salah satunya adalah kemampuan anak-anak yang lulusan SMA maupun SMK ketika masuk di kampus tidak bisa bersaing dengan siswa-siswi yang berasal dari kabupaten lain.

“Ini fakta bapak, ibu jangan menutup mata, Dinas Pendidikan tidak boleh menutup mata, para kepala sekolah juga harus terbuka. Jangan mengejar kuantitas kelulusan siswa tetapi harus lebih fokus pada kualitas anak -anak itu sendiri,” tegasnya.

Demi peningkatan kualitas, Pemkab Mappi akan membuka kelas Bahasa Inggris secara terbuka dan gratis kepada pelajar kelas XI se-Kabupaten Mappi. Itu dilakukan agar siswa bisa mempersiapkan diri sejak awal jika ada peluang seleksi penerimaan kuliah baik itu di dalam negeri maupun luar negeri.

Selain itu Pemkab Mappi juga menganggarkandana Otsus untuk bantuan pendidikan dan beasiswa bagi  mahasiswa Mappi untuk pendidikan di dalam negeri sebanyak 1.303 orang.

Khusus program beasiswa ke New Zealand, Pemkab Mappi mengalokasikan dana sebesar Rp 7 miliar. Kuotanya ada tujuh orang yang dinyatakan lulus seleksi. Sehingga Pj Bupati berharap seleksi dilakukan secara profesional tanpa intervensi dari siapapun.

“Saya  berharap dari tim IPU New Zealand yang melakukan seleksi bahwa hasil seleksi ini benar –benar hasil murni berdasarkan kemampuan dan kompetensi dari siswa/siswi itu sendiri. Sehingga tujuh besar ini yang nanti akan direkrut dan mempersiapakan diri mengikuti pelatihan pembekalan selama tiga bulan di Jayapura setelah itu dikirim ke luar negeri,” jelas Pj Bupati.

Setelah mengikuti pembekalan di Jayapura, peserta beasiswa diberi kesempatan kembali ke Mappi, untuk pamit dengan orang tua dan Pemkab Mappi pada bulan Agustus, sebelum diberangkatkan ke New Zealand.

“Adik  adik yang tidak lolos jangan berkecil hati. Bukan berarti itu gagal  tetapi harus tetap semangat, tetap belajar mungkin sekarang ini belum bisa berangkat. Tetapi apabila kemampuan keuangan daerah kita mencukupi maka kita akan mempersiapkan lagi untuk penerimaan gelombang kedua atau tahap kedua,” tuturnya.

Sementara itu Dosen Senior (Senior Lecturer Internasional Business), and Senior Internasional Marketing Officer, yang juga selaku koordinator siswa/Siswi penerima beasiswa Pemerintah Provinsi Papua di New Zealand, Marveys Ayomi, BBS.,MMgt. mengatakan kedatangan tim IPU New Zealand karena undangan dari Pemkab Mappi dalam hal ini Pj Bupati. Dalam rangka penandatangan MoU antara Pemkab Mappi dengan Institute of the Pacific United (IPU) New Zealand tentang beasiswa Luar Negeri.

Marveys usai melakukan penandatanganan MoU dilangsung dengan proses seleksi melalui test kepada 33 orang siswa/siswi calon penerima beasiswa. Dan dari jumlah tersebut maka nantinya akan seleksi 7 orang yang  akan mendapat beasiswa tersebut.

Dalam proses seleksi lanjut Marveys difokuskan pada empat skill dasar dalam Bahasa Inggris yakni writing, reading, listening dan speaking.

Marveys menjelaskan, pelaksanaan test dibagi dalam dua sesi yakni test pertama difokuskan pada Writing dan Reading test dalam bentuk pilihan ganda dan isian. Sementara Sesi kedua test interview atau wawancara untuk mengetes listenin dan speaking.

Dikatakan,  tes berlangsung aman dan lancar namun ada beberapa penyampaian dari anak – anak dimana mereka jarang sekali ada tes bahasa Inggris sehingga agak begitu sulit bagi mereka. Namun mereka bisa menyelesaikan semuanya dengan baik.

Marveys menegaskan,mulai dari proses seleksi dan nanti hasil dari seleksi itu lakukan secara profesional dan tidak ada intervensi dari siapapun. Sehingga hasil finalnya itu memang murni hasil dari setiap proses seleksi itu Sendiri dengan melihat skill atau kemampuan siswa/siswi yang mengikuti test.

“Kita laksanakan tes dengan sangat profesional tidak ada intervensi dari pihak manapun atau siapapun itu. Dari tes ini kita lihat dari nilai tertinggi sampai yang terendah,” jelasnya.

Marveys menyebut menurut rencana pengumuman hasil tes akan dilakukan dalam pekan ini.

“Saat ini masih dalam proses pemeriksaan hasil tes,” ujarnya.

Marveys mengungkapkan anak -anak yang ikut proses seleksi ini adalah siswa yang direkomendasikan oleh pihak sekolah. Mereka harus bangga apapun hasilnya nanti, mereka harus tetap bangga karena mereka adalah yang terbaik dari sekolah mereka.

“Apapun hasil nanti yang diterima menjadi barometer bagi mereka kedepannya. Karena apabila ada lagi tes beasiswa kedepannya paling tidak mereka sudah punya pengalaman,” kata Marveys

Marveys meminta orang tua harus mendukung anak -anak Karena pendidikan merupakan salah satu faktor utama untuk merubah kehidupan suatu bangsa.

Salah seorang peserta tes, Selerina M. Basagai mengucapkan terima kasih karena diberi kesempatan untuk mengikuti seleksi beasiswa luar negeri. “Saya sangat bangga karena kami siswa/siswi di Kabupaten Mappi bisa mengikuti seleksi beasiswa luar negeri ini,” ungkapnya.

Selerina berharap, program ini bisa membangun SDM di Kabupaten Mappi menjadi lebih baik.

“Harapan saya kalau saya lulus ikut seleksi ini, ke depannya saya bisa membangun Kabupaten Mappi ini. Saya juga menyampaikan  terima kasih kepada bapak Pj Bupati Mappi karena telah membuka program beasiswa luar negeri untuk kami anak –anak di Kabupaten Mappi agar kami bisa bersaing dengan saudara-saudara kami di luar sana,” pungkasnya.

 

penulis : Fachruddin Aji

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *