Pemkab Mimika Tiap Tahun Keluarkan Rp 900 Miliar untuk Belanja Pegawai

Ilustrasi

TIMIKA | Setiap tahun Pemerintah Kabupaten Mimika menggeluarkan anggaran sekitar Rp900 miliar untuk belanja pegawai baik honorer maupun Aparatur Sipil Negara (ASN).

Hal tersebut diungkapkan Penjabat (Pj) Sekda Mimika Petrus Yumte yang ditemui wartawan di Kantor Bappeda Mimika, Kamis (20/7/2023).

Petrus mengatakan, keberadaan tenaga honorer di Mimika dengan jumlah yang mencapai ribuan dinilai cukup membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Mimika. Meskipun begitu, ada beberapa OPD yang merasakan kontribusi honorer di Mimika.

“Saya jumlah benar, kemungkinan harus dievaluasi, karena itu juga membebani APBD, belanja pegawai kita ini hampir 900 miliar untuk belanja pegawai, termasuk untuk honorer,” ungkapnya.

Jumlah tenaga honorer, kata Petrus, mencapai 2000-an dengan jumlah ASN mencapai 500, maka APBD Mimika sebagian memang terserap untuk belanja pegawai.

Soal jumlah honorer di Mimika sempat disoroti oleh Pj Bupati Mimika Valentinus Sudarjanto Sumito saat berkunjung ke Distrik Mimika Timur pada Senin, 17 Juli 2023.

Rasionalnya menurut Valentinus, pegawai di tingkat kabupaten seharusnya hanya berjumlah 1000 pegawai, bahkan menurutnya jumlah itu sudah lebih.

“Ini kita (Mimika) sudah berlebih dari itu semua, akhirnya dana untuk yang lain entah itu untuk pendidikan atau apa pastinya akan terkonsentrasi untuk bayar gaji dahulu,” ucapnya.

Saat ini, menurut Pj Bupati, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan telah menerapkan aturan mandatory spending atau dana khusus pendidikan atau bidang penting lain seperti kesehatan dan sosial sudah dikunci atau tidak dapat dirubah.

Advertisements

“Nah, kasihanlah daerah yang punya pegawai banyak, karena bisa saja pegawainya tidak tergaji dengan kondisi seperti itu,” katanya.

Berkaitan dengan tenaga honorer, Pj Bupati mengaku sedang meminta data keseluruhan pegawai dari bagian kepegawaian Mimika. Sebab menurutnya honorer Mimika terlalu banyak.

“Jumlah tenaga honorer yang terdata saat ini sebanyak 2.900 sekian, itu tersebar dimana? Data itu saya minta karena di Otsus itu disebutkan mengutamankan Orang Asli Papua (OAP) 80 persen,” tutupnya.

penulis : Fachruddin Aji
editor : Saldi Hermanto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan